Ahok Minta KPU Benahi Sistem Pencoblosan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menilik banyaknya kasus di hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat membenahi sistem di dalamnya pada putaran kedua di bulan April mendatang.
“Saya kira KPU bisa mengatasinya. Dari dulu selalu begitu, seperti di Bangka Belitung tahun pada tahun 2007 juga sama,” kata Ahok, hari Jumat (17/2), di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Senada dengan Ahok, Djarot Saiful Hidayat, wakilnya, menyatakan pembenahan itu kembali merupakan ranah KPU sebagai penyelenggara Pilkada.
“KPU sebagai penyelenggara untuk bisa memperbaiki, termasuk penyampaian undangan,” ujar Djarot sebelum salat Jumat.
Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 telah usai dilaksanakan pada hari Rabu (15/2) lalu. Kini, warga DKI tinggal menunggu hasilnya yang akan disiarkan secara resmi oleh KPU tanggal 4 Maret 2017. Proses ini juga menunggu ada tidaknya proses sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pilkada DKI diikuti oleh tiga pasangan kandidat. Nomor urut satu ditempati oleh Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut dua Ahok-Djarot, dan diurutan ketiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Ketiganya telah mengakhiri masa kampanye dan memasuki masa tenang pada tanggal 12 Februari 2017 lalu.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
KIPMI: Vaksin Program Nasional Tidak Mengandung Babi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pembina Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) dr. Ra...