Ahok Minta Warga Jakarta Waspadai Macet Parah Saat KAA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta masyarakat Ibu Kota mewaspadai kemacetan yang kemungkinan bertambah parah pada saat pelaksanaan Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta pada 19-23 April 2015 mendatang.
"Saya pikir kalau ada tamu pasti ditutuplah, ganggu dikit ya kita alihkan ke tempat lain," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/4).
Menurut sosok yang akrab disapa Ahok itu, sejumlah ruas jalan akan ditutup saat ada pergerakan ratusan tamu negara dari Asia dan Afrika. Dia juga menjelaskan puluhan kepala negara dijadwalkan hadir dan akan mendapat pelayanan VVIP (Very Very Important Person) dari pihak keamanan.
Selanjutnya, Ahok mengungkapkan sejumlah persiapan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyambutan para tamu negara peserta KAA 2015 pada 19-23 April yang akan digelar di Jakarta.
Menurut dia, persiapan yang dilakukan Pemprov DKI antara lain menutup proyek pengerjaan Mass Rapid Transit (MRT) dengan spanduk-spanduk yang menarik, kemudian mempersiapkan penyambutan tamu asing oleh sejumlah pelajar, termasuk jembatan-jembatan yang harus di cat agar rapih.
"Selain itu, kami juga akan selesaikan hunian yang berada di sepanjang jalan tol, itu harus sudah bersih, tidak ada lagi bangunan-bangunan liar. Masa sudah 60 tahun sejak pelaksanaan KAA pertama masih terlihat rumah kumuh di sepanjang sungai, jadi kita pindahkan mereka ke rumah susun," ucap Ahok.
Bawa Jet Sendiri
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan banyak kepala negara yang sudah konfirmasi untuk membawa jet sendiri, jumlah sekitar empat kepala negara. Menurut dia, hal tersebut akan mempersulit pengaturan di Kota Bandung. “Kita susah ngaturnya kalau di Bandung, kalau yang di Jakarta sih tidak masalah," kata penanggung jawab kegiatan perayaan peringatan 60 tahun KAA itu.
Karena alasan teknis tersebut, Luhut mengungkapkan membuat panitia penyelenggara kemudian berusaha membatasi penggunaan jet pribadi bagi para kepala negara/pemerintahan yang akan hadir.
Menurut dia, hal itu tidak akan menghambat jalannya pelaksanaan acara jika dikomunikasikan dengan baik sebelumnya. "Itu yang mau kita coba batasi, saya pikir itu bisa dijelaskan," kata dia.
Luhut mengatakan bahwa sampai saat ini sudah sebanyak 35 kepala negara/pemerintahan yang sudah mengonfirmasikan diri untuk hadir dalam acara tersebut.
Panitia mengundang 109 negara Asia Afrika serta 17 negara pengamat dan 20 organisasi internasional untuk berpartisipasi. Kegiatan utama konferensi ini berupa senior official meeting, ministerial meeting, dan leaders meeting yang akan dilaksanakan di Jakarta, 19--23 April mendatang.
Satu kegiatan utama lainnya, yaitu Bandung Walk, dijadwalkan pada tanggal 24 April 2015 selain juga digelar beberapa event, di antaranya Asian African Business Summit dan Asian African Carnival sebagai slide event kegiatan tersebut.
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...