Ahok: Pemprov DKI Defisit Daging Sapi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui kebutuhan daging sapi sampai 2015 ini mengalami defisit.
"Pertumbuhan sapi merosot, pertumbuhan ke atas naik. Jadi kita defisit. Makanya berapa kali dicanangkan pemerintah tentang swasembada sapi tak pernah tercapai," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat (20/2).
Sementara terkait swasembada sapi, Ahok menyebut sampai 2014 kemarin pemerintah masih gagal.
"Nah sekarang presiden mencanangkan 2019 swasembada daging sapi. Padahal breeding sapi butuh 10-15 tahun. Pengusaha tentu tidak mau masuk bisnis sapi breeding. Maksudnya kalau lama biar tugas pemerintah yang melaksanakan breeding," ujar Ahok kepada awak media.
Untuk mengatasi defisit daging sapi, Pemprov DKI bersama PD Dharma Jaya, salah satu badan usaha milik negara (BUMD) akan mengembangkan breeding sapi demi memenuhi ketersediaan daging.
Pemprov akan mengembangkan 20 unit PD Dharma Jaya breeding sapi di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami coba100 hektare per unit, per unit kira-kira butuh Rp 45-50 miliar. Kami bekerja sama dengan Ristek dan Lipi. Kami akan coba kalau ini berhasilini jadi model seluruh Indonesia yang mau kerjasama. Kami lagi mau kasih penyertaan modal pemerintah (pmp) untuk kerja sama seperti ini. Saya nggak tahu nanti diatur aja yang pasti ini keuntungannya ada. Pembiayaan dari Dharma Jaya saja," ujar Ahok.
Lebih lanjut, kata Ahok, nanti semua kabupaten di Indonesia akan punya peternakan sapi.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...