Ahok: Peserta Peringatan Hari Anak Nasional Tak Boleh Bergantian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginstruksikan Dinas Sosial untuk membuat agenda rutin tahunan untuk peringatan Hari Anak Nasional yang mencakup seluruh kalangan, yakni kalangan anak berkebutuhan khusus di lima wilayah di ibu kota. Ia tak ingin, anak yang ikut peringatan tiap tahunnya bergantian.
“Harusnya tiap tahun anak-anak ini minimal sekali ikut peringatan. Kalau gantian jadinya dua tahun sekali,” ujar Ahok dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang dilaksanakan di Dunia Fantasi (Dufan), Ancol, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
Ahok menginstruksikan Dinas Sosial untuk menaikkan jumlah peserta yang mengikuti peringatan ini. Tahun ini, peringatan Hari Anak Nasional Provinsi DKI melibatkan 1.800 orang terdiri atas 1.500 peserta anak tunawisma, anak telantar, anak penyandang disabilitas, anak yang berhadapan dengan hukum, anak yatim dan piatu, anak panti asuhan, dan forum anak Jakarta dari lima wilayah di ibu kota. Sementara yang lain terdiri atas 100 orang pendamping, 80 orang panitia, 50 pengisi acara, dan 70 peserta undangan.
“Ini mesti naikkan jumlahnya, nanti Dinas Sosial harus bilang sama pihak Ancol.
Anggaran tiap tahun juga harus dinaikkan untuk anak-anak. Mereka harus rutin ikut, bukan gantian,” kata Ahok.
Pada tahun-tahun berikutnya, Ahok ingin peringatan ini dilaksanakan di lokasi yang lebih edukatif, seperti perkebunan. Taman Margasatwa Ragunan menjadi rekomendasi Ahok tahun depan.
Bila perlu, ujar Ahok, acara yang mengajak anak bermain dan belajar diadakan dua tahun sekali.
“Kalau dana nggak cukup, keliling naik bus tingkat ke Monas atau Balai Kota dan museum saja mereka sudah senang,” kata Ahok.
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...