Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:51 WIB | Selasa, 14 Juni 2016

Ahok Pilih PDIP atau Teman Ahok?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok enggan menjawab ketika ditanya mengenai peluangnya merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Enggak usah tanya itu dulu lah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari Selasa (14/6).

Ahok, yang menyebut kebersamaannya dengan PDIP sebagai never ending story enggan membagi hasil pertemuannya dengan partai itu.

Dia yang kini sedang dilirik beberapa partai mengatakan harus berbicara dengan relawan Teman Ahok apabila ada dukungan dari partai politik.

"Teman Ahok maunya bagaimana, yang rasional bagaimana, gitu saja," kata dia.

Ia mengaku belum bertemu dengan para relawannya sehingga belum membahas apa-apa.  "Makanya kita harus ngomong sama mereka, sekarang untung ruginya apa," sambung Ahok.

Ia menjelaskan bila tidak bisa maju lewat jalur independen, maka ia tidak bisa bertarung pada Pilkada 2017.

"Enggak boleh, kalau gagal sudah enggak boleh ikut lagi," kata dia.

PDIP Hormati Keputusan Ahok Maju Independen

Sementara itu, PDIP menyatakan menghormati keputusan Ahok untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 melalui jalur independen.

"Sangat jelas kami menghormati pilihan pak Ahok sekiranya beliau menempuh jalur perseorangan," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui usai acara peluncuran buku "Birokrasi Digital" di Jakarta, hari Senin (13/6).

Meski demikian, PDIP  tidak menutup dukungan kepada Ahok jika pada akhirnya ia beralih maju melalui partai.

Selain itu, Hasto juga mengungkapkan adanya kedekatan hubungan antara Gubernur Basuki dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kalau Bu Mega dikatakan dekat dengan pak Ahok ya memang Bu Mega sayang sama Ahok," tuturnya.

Namun, ia menegaskan bahwa kedekatan hubungan tersebut tidak akan memengaruhi objektivitas partai dalam merespons harapan rakyat atas pemimpin DKI yang baik.

Setiap calon yang akan diusung oleh PDIP, kata dia, harus mengikuti tahapan mekanisme internal partai termasuk pembahasan dalam DPP PDI Perjuangan serta arahan dari Megawati.

"Demokrasi yang dibangun dalam PDI Perjuangan untuk gubernur juga menempatkan pada keseluruhan keputusan di tangan Bu Mega. Tugas kami adalah menyiapkan peta politik, berbagai analisis terkait para calon, dan bagaimana skenario politik ke depan mengingat siapapun yang memimpin DKI akan menempati posisi strategis," kata Hasto. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home