Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:26 WIB | Selasa, 01 Maret 2016

Ahok: Tak Ada Djarot, PNS Pun Jadi

Ilustrasi: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata beberapa waktu yang lalu. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sedang mempertimbangkan siapa yang akan maju menjadi wakilnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang.

Jika Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari partainya maka Ahok akan menggandeng salah satu pegawai negeri sipil (PNS) sebagai wakilnya.

“Bukan, pilih PNS. Sudah saya katakan yang dibutuhkan negeri ini adalah kepercayaan. Saya sudah sama Mas Djarot, tentu saya tawarkan dulu kan. Kalau tak mau, saya cenderung PNS, supaya pertontonkan ke masyarakat bukan hanya ada politisi yang jujur tapi juga PNS yang baik dan jujur,” kata dia di Kantor Sudin Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Utara, hari Selasa (1/3).

Menurutnya, saat ini rakyat sudah mulai pintar dalam memilih kepala daerah. Mereka akan mulai mencari rekam jejak seperti apa calon wakilnya. Memilih PNS sebagai wakilnya juga merupakan upaya dia untuk mengubah wajah PNS yang selama ini terkenal malas dan akrab dengan korupsi menjadi PNS yang bisa dipercaya.

Hingga saat ini masih belum ada pembicaraan resmi antara pendukung Ahok atau Teman Ahok dan PDI-P. Pihak PDI-P sendiri, kata dia, masih mengadakan rapat internal untuk memutuskan apakah Djarot akan maju lagi mendampinginya sebagai wakil gubernur.

“Kalau memang Pak Djarot tidak ada surat (persetujuan), maka Teman Ahok akan masukkan nama wakil yang beda,” kata dia.

Sementara itu, Teman Ahok dalam akun Facebooknya menyatakan memberi kebebasan kepada Ahok untuk memilih wakil yang akan mendampinginya selama lima tahun ke depan.

“Memilih Wakil Gubernur adalah hak Ahok sendiri. Memilih wakil adalah memililh orang yang bisa bekerja sama untuk rakyat. Kita harus keluar dari stigma wakil sebagai ban serap, bagi-bagi kekuasaan, wakil sebagai alat tukar politik, atau wakil adalah orang yang ingin jadi nomor satu tapi belum kesampaian,” kata mereka seperti yang dirilis pada hari Senin (29/2).

Namun, Teman Ahok juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikan usulan nama kepada Ahok jika mantan Bupati Belitung Timur itu meminta pendapat kepada mereka. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home