AJI Kecam Media Provokator Anti Keberagaman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam media-media yang tidak mengedepankan toleransi dan keberagaman lantaran bertentangan dengan kode etik jurnalistik.
“Anti diskriminasi seharusnya dibangun karena kode etik jurnalistik jelas. Kita harus mengedepankan toleransi terhadap seluruh pihak. Jurnalis itu independen, tidak boleh berpihak hanya kepada satu pihak," kata Ketua Umum AJI Indonesia Suwarjono, seperti di kutip dari nu.or.id, di Jakarta, hari Minggu (1/5).
Ketua Umum AJI Indonesia itu menilai, sangat membahayakan jika ada media kemudian jurnalis menjadi partisan dengan satu kelompok dan menjadi pengompor atau pengobar semangat kebencian terhadap kelompok lain.
“Itu yang kita kecam, karena ada kecenderungan di beberapa tahun terakhir ini, isu intoleransi dan diskriminasi itu menguat, antikeberagaman itu menguat, berbeda sedikit saja mereka serang,” kata dia.
Sikap AJI, kata Suwarjono, segaris dengan Pancasila. "Kita mendorong namanya kebhinekaan sebagaimana yang ada dalam Pancasila. Tapi bukan hanya sekadar itu, soal dasar Pancasila sebenarnya sudah final, dan seharusnya penyelenggara negara juga bisa menjamin," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...