Akhir Pekan, Kurs Dolar Rp 11.593, IHSG 5.087,11
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (18/7) sore menguat sebesar 93 poin menjadi Rp 11.593 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.686 per dolar AS. IHSG BEI ditutup menguat sebesar 15,82 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.087,01.
"Laju mata uang rupiah mulai bergerak positif meski laju dolar AS masih terapresiasi terhadap mata uang lainnya seiring rencana the Fed yang akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari ditetapkan," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pelaku pasar mencoba mengesampingkan sentimen negatif menjelang keputusan final komisi pemilihan umum (KPU) pada pekan depan dan lebih melihat kepada potensi inflasi sepanjang bulan puasa ini.
"Tidak banyaknya ditemukan laporan mengenai lonjakan harga di beberapa kawasan, pelaku pasar merespon positif karena diasumsikan tidak akan terjadi lonjakan inflasi," katanya.
"Adanya aksi beli terhadap rupiah diharapkan dapat bertahan, sehingga mata uang rupiah dapat terjaga di area positif," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedang menanti beberapa data ekonomi Amerika Serikat lainnya seperti klaim tunjangan pengangguran, dan indeks manufaktur sebelum menempatkan dananya ke aset mata uang dolar AS.
"Hasil data itu bisa mengonfirmasi pemulihan ekonomi AS, bila hasilnya lebih bagus dari ekspektasi maka peluang penguatan dolar AS kembali terbuka," katanya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (18/7), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp 11.706 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 11.668 per dolar AS.
IHSG BEI Ditutup Menguat 15,82 Poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup menguat sebesar 15,82 poin didorong masih mengalirnya dana investor asing ke pasar saham domestik.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 15,82 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.087,01. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 4,18 poin (0,48 persen) ke level 874,11.
"Masih mengalirnya dana investor asing ke pasar saham mendorong IHSG BEI bergerak menguat meski bursa saham di kawasan regional terkoreksi," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Dalam data perdagangan BEI, tercatat investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp 472,76 miliar pada Jumat (18/7).
Ia menambahkan bahwa masih masuknya dana asing itu dan kembali positifnya mata uang rupiah menambah sentimen positif bagi pasar saham domestik.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa terkoreksinya bursa saham regional didorong oleh sanksi terhadap Rusia seiring memanasnya konflik di Ukraina.
"Kendati demikian, kami optimistis pasar saham domestik tetap bangkit kembali menuju kisaran 5.094-5.145 poin pada perdagangan saham selanjutnya," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 248.120 kali dengan volume mencapai 4,19 miliar lembar saham senilai Rp 4,80 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 99 saham, yang melemah 222 saham, dan yang tidak bergerak 84 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 66,08 poin (0,28 persen) ke level 23.454,79, indeks Nikkei turun 154,55 poin (1,01 persen) ke level 15.215,71 dan Straits Times menguat 2,53 poin (0,04 persen) ke posisi 3.308,30. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...