Akhir Rasa Toleransi Ahok Terhadap APTB
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan per tanggal 1 Juni 2016 mendatang bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang beroperasi dari Bogor, Bekasi dan Tangerang tidak bisa lagi melintasi jalur bus Transjakarta.
Rencana pelarangan APTB dari jalur bus Transjakarta telah dikemukakan oleh Ahok, sapaan Basuki sejak awal tahun 2016 lalu. Namun, hingga saat ini, eksekusi di lapangan masih minim. Beberapa bus APTB yang datang dari arah Bogor, Tangerang dan Bekasi masih terlihat melintas dan mengambil penumpang di halte bus Transjakarta.
Pelarangan tersebut akhirnya urung dilaksanakan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih kekurangan bus untuk mengakomodir penumpang yang datang dari daerah pinggir kota Jakarta tersebut.
Akhirnya, Pemprov DKI mendapatkan bantuan 600 bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang izin STNKnya masih diurus hingga saat ini. Melihat banyaknya armada yang dimiliki saat ini Pemprov DKI memutuskan APTB tidak lagi masuk di jalur bus Transjakarta.
Menurut dia, penundaan pelarangan APTB masuk ke jalur bus Transjakarta merupakan toleransi yang tinggi kepada pihak operator APTB untuk segera memperbaiki izin operasi dan bergabung dengan PT Transjakarta.
"Kami sudah toleransi. Kami pikir kalau dia mau perbaiki tidak apa-apa kami berikan waktu," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, hari Selasa (24/5).
Sementara itu, Kepala Dinas Transportasi dan Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengungkapkan untuk membantu penumpang dari luar Jakarta, Dishub telah menyediakan 200 bus Transjabodetabek. Sementara jumlah APTB yang saat ini masih beroperasi ada 193 unit.
"Kita juga sudah lakukan sosialisasi, dari tiga bulan yang lalu. Nanti seumpama 600 armada dari Kementerian Perhubungan sudah bisa beroperasi, kami minta APTB untuk tidak lagi beroperasi di jalur Transjakarta," kata Andri di Jakarta, hari Selasa (24/5).
Pelarangan APTB masuk jalur Transjakarta, lanjut dia, karena dalam dua minggu terakhir ini pihaknya sudah menerima 40 laporan pengaduan dari masyarakat mengenai buruknya pelayanan APTB.
Di antaranya adalah bus APTB sering menaikturunkan penumpang tidak di jalur Transjakarta, sehingga penumpang naik-turun melalui pintu depan atau belakang bus. Selain itu, ada juga penumpang yang sudah menunggu di halte Transjakarta tidak terangkut dan diperparah dengan adanya pungutan tambahan kepada penumpang yang sebelumnya sudah membayar saat masuk halte Transjakarta.
Editor : Eben E. Siadari
Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Operasi Mulai ...
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar te...