Akibat Ketegangan di Timur Tengah Harga Minyak Terus Naik
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Harga minyak terus naik pada hari Senin (6/1) karena ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah pembunuhan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Qassem Soleimani pada hari Jumat (3/1).
Minyak mentah Brent naik lebih dari dua persen dan mencapai harga tertinggi dalam enam bulan terakhir, menjadi 70,17 dolarAS per barel, sementara minyak mentah WTI juga naik lebih dari dua persen menjadi 64,72 dolar AS per barel.
Harga minyak dapat terus naik jika situasi geopolitik semakin memburuk. "Reaksi pada harga minyak tidak terduga, dengan kenaikan harga yang cepat setelah serangan AS terhadap Soleimani," kata Mario Vanella, kepala ekonom global di Orient Research Center, dikutip Al Arabiya.
“Spiral pembalasan akan mendukung pergerakan harga yang naik. Seperti yang disebutkan di saat-saat lain, premi risiko geopolitik pada minyak lebih jauh dari penetapan harga, dan ini ditunjukkan sekali lagi oleh awal tahun yang penuh peristiwa ini,” katanya.
Lonjakan harga minyak pada hari Senin mendorong komoditas di atas level tertinggi yang terlihat terjadi setelah serangan drone pada dua fasilitas Saudi Aramco pada September tahun lalu yang mempengaruhi sekitar lima persen pasokan minyak dunia.
Harga minyak telah naik lebih dari empat persen pada hari Jumat (3/1) masih pada hari yang sama setelah AS membunuh Soleimani dan komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Mohandis, dalam serangan udara, dan mendorong pejabat Iran untuk bersumpah akan membalas dendam.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...