Akibat Letusan Sinabung, Harga Cabai di Riau Melambung
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Melambungnya harga cabai di beberapa wilayah kabupaten/kota Provinsi Riau diakibatkan oleh bencana meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tingginya harga cabai mencapai Rp 100.000,- per kilogram.
"Hasil pertanian warga Sinabung di Tanah Karo dipasok ke berbagai wilayah, salah satunya Riau, termasuk cabai," kata Dirjen Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo di Pekanbaru pada Jumat (14/11).
Sebelumnya, Dirjen memimpin Tim Terpadu Pengawasan Barang Beredar (TPBB) yang terdiri atas perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kemendag, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, Mabes TNI Angkatan Darat, dan Bareskrim Mabes Polri, serta Badan Intelejen Negara (BIN) melakukan operasi barang beredar di sejumlah lokasi di Pekanbaru.
Berkaitan dengan melambungnya harga cabai, sejauh ini bukan karena disebabkan rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, namun karena gangguan distribusi seperti hasil pertanian Kabupaten Karo yang menyusut setelah bencana letusan Sinabung.
Melambungnya harga cabai ini menuai keluhan dari sejumlah pihak, seperti ibu rumah tangga. Kalangan ibu rumah tangga mengeluh karena harga cabai terus melambung hingga berada pada batas paling tidak wajar. Harga jauh meningkat dibanding biasanya Rp 20.000,- per kilogram.
Sementara pedagang di sejumlah pasar tradisional mengatakan kenaikan harga cabai merah telah terjadi sejak satu pekan lalu dan terus bergerak naik. Pedagang pengecer mengaku kesulitan untuk mendapatkannya dari distributor karena stok yang terbatas.
Pemerintah daerah setempat menyatakan akan segera membuka peluang impor cabai merah jika kenaikan harga terus terjadi dalam beberapa pekan ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan dan menyeimbangkan harga pasar. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...