Akom: Generasi Muda Jangan Sampai Buta Sejarah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ade Komarudin atau Akom berharap generasi muda saat ini tidak buta sejarah masa lalu. Menurut dia, sosialisasi program Empat Pilar MPR yang terdiri atas Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika saja tidak cukup untuk menumbuhkan nasionalisme generasi muda.
“Tanggal 1 Juni kita sudah tetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Kemudian yang paling penting maknanya adalah kita harus kembali melaksanakan Pancasila, dan harus dilakukan, bukan hanya seperti sekarang sekadar Empat Pilar program MPR. Itu nggak cukup. Kita harus lakukan mulai dari anak SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, jangan sampai anak-anak mereka itu tidak tahu sejarah,” kata Akom di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis (2/6).
Hari lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan momentum yang tepat untuk anak muda untuk belajar sejarah masa lalu. Apalagi, saat ini isu Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang marak dibicarakan baik di media maupun di masyarakat.
Akom khawatir bila generasi muda saat ini tidak memahami sejarah, mereka rentan mendapatkan informasi yang salah terkait PKI.
“Yang saya paling khawatir adalah anak-anak muda. Kalau orang tua saya tidak terlalu khawatir. Karena kalau kita tanya ke anak muda sekarang persoalan buku sejarah yang tidak didalami akhirnya banyak anak muda punya pandangan tersendiri soal peristiwa G 30S PKI. Sebenarnya itu yang paling penting, dan jangan jadikan ini sebagai komoditas politik semata kemudian jadi pertentangan antara kubu A dan B terus pro kontra,” dia menambahkan.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...