Akreditasi B untuk D4 Destinasi Pariwisata UKSW
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM - Program Studi D4 Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, baru saja memperoleh akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Akreditasi tersebut dikeluarkan melalui Surat Keputusan 1150/SK/BAN-PT/Akred/Dpl-IV/XI/2015 dan berlaku sampai tahun 2020.
Ketua Program Studi D4 Despar Titi Susilowati Prabawa SPd MA PhD menuturkan kegembiraanya atas raihan akreditasi itu. Sebelumnya, sesuai dengan aturan akreditasi bagi program studi yang baru, D4 Despar memperoleh akreditasi C.
“Karena itulah, kami segera mengurus akreditasi dan hasil ini menggembirakan karena reakreditasi pertama kami langsung mendapat B. Perolehan ini juga memacu kami untuk membuktikan kualitas Despar,” kata Titi Susilowati Prabawa, beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari uksw.edu.
Titi Susilowati mengakui, hasil itu bukan semata-mata hasil kerja Progdi D4 Despar saja, namun juga mencerminkan kerja sama yang baik lintas progdi di FTI dan juga dukungan universitas.
Ditemui terpisah, Dekan FTI UKSW Dr Dharma Putra Palekahelu MPd juga menyampaikan rasa bangganya atas raihan akreditasi ini. “Ini capaian yang luar biasa mengingat Progdi Despar termasuk program baru. Semoga perolehan akreditasi ini bisa membuat Despar semakin dikenal masyarakat luas mengingat program studi ini mempunyai peluang kerja yang luas,” kata Dekan FTI.
Prioritas ke Depan
Beberapa hal menjadi prioritas Despar ke depan, di antaranya adalah program internasional untuk mahasiswa dan juga studi lanjut untuk para dosen.
“Selain itu kami juga tengah menggodok kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan juga rencana universitas untuk mengadakan kerja praktik selama satu tahun bagi mahasiswa. Ini semua akan diintegrasikan ke dalam kurikulum yang baru,” katanya.
Masih menurut Titi, karena Despar adalah program diploma 4, penguatan dilakukan dari sisi praktik.
“Harapannya, mahasiswa ketika lulus sudah mampu menguasai bagaimana perencanaan, pengembangan, dan evaluasi suatu destinasi pariwisata. Terlebih saat ini pariwisata menjadi isu nasional yang mendapat prioritas pemerintah. Progdi kami mempunyai concern bagaimana pariwisata bisa sustainable dan mempunyai dampak positif bagi pengembangan kualitas hidup masyarakat lokal dan turis,” katanya.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...