Akses Ruas Jalan Menuju Arfak Terputus Akibat Longsor
SORONG, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah ruas jalan menuju Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, terputus ditimbun longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Senin (18/4).
Hujan deras yang berlangsung dua hari terus menerus, telah menyebabkan banjir dan longsor di Kecamatan Minyambouw Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat pada Minggu (17/4) pukul 15.00 Wita.
"Saat ini belum ada kendaraan yang melintas, hingga menembus Anggi, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Arfak. Pemerintah daerah dan provinsi sedang mengupayakan agar jalan yang tertimbun tanah itu bisa dilalui," kata Amos, warga Pegunungan Arfak yang dihubungi dari Sorong, Selasa (19/4), seperti diberitakan Antara.
Dia mengatakan, tanah longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak tersebut terjadi di dua distrik atau kecamatan, yakni Distrik Hing dan Minyambau.
Ia mengatakan, lima orang tertimbun tanah longsor di daerah setempat.
"Tiga orang sudah ditemukan, sedangkan dua orang lainnya masih dalam pencarian oleh masyarakat setempat," katanya.
Ia mengatakan, sesuai informasi yang diterima tim penanggulangan bencana dari Manokwari sedang berupaya agar dapat tiba di tempat kejadian untuk membantu warga setempat mencari dua korban yang dikabarkan tertimbun tanah longsor.
Selain itu, katanya, untuk melakukan evakuasi terhadap puluhan warga yang rumahnya rusak tertimbun tanah longsor akibat hujan deras selama dua hari terakhir ini.
Menurut situs bnpb.go.id , Longsor itu mengakibatkan 6 orang hilang, dan akses jalan dari Manokwari ke Kabupaten Pegunungan Arfak terputus sehingga 1.000 KK terisolasi. BPBD Provinsi Papua Barat telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk melakukan pendataan yang beranggotakan 7 orang. BPBD masih melakukan pendataan. BPBD telah mengirimkan bantuan makanan siap saji 60 dus, 120 karton makanan kaleng (ransum), pakaian layak pakai, 46 tikar, 25 selimut dan kebutuhan dasar lainnya. Alat berat dari Dinas PU telah dikerahkan untuk mengatasi longsor namun jumlahnya masih kurang. Kebutuhah mendesak yang diperlukan adalah alat berat untuk membersihkan material longsor dan meperbaiki akses jalan. Kondisi saat ini masih diguyur hujan deras.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...