Aksi "Cinta Rembang" Tolak Tambang Karst
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan pemuda menggelar aksi “Cinta Rembang“ terkait akan dibangunnya pabrik semen di Rembang Jawa Tengah. Aksi penolakan pembukaan kawasan karst di Rembang untuk pabrik semen dilakukan oleh para pegiat lingkungan karena dinilai akan merusak lingkungan dan sumber air.
Berbagai atribut berupa spanduk dan poster bertuliskan menolak pendirian pabrik semen dan tambang di Rembang dibawa mengelilingi bundaran Tugu Selamat Datang Jakarta, Minggu (22/3). Tidak hanya itu, aksi teaterikal pun digelar yang menceritakan penolakan dan kerusakan lingkungan.
Antusias warga lain pun ikut mengalir saat mereka beraktifitas di Car Free Day (CFD) dengan memberi tanda tangan sebagai bentuk dukungan menolak berdirinya tambang dan pabrik semen di Rembang.
Pembukaan lahan tambang di pegunungan Karst Kendeng Kabupaten Rembang untuk bahan baku pabrik semen sebelumnya sudah marak diberitakan. Masyarakat yang pro dan kontra pun terus bermunculan.
Sebelumnya pada Kamis, (19/3) lalu dua dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang yang digelar Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang diajukan oleh PT Semen Indonesia terkait gugatan perizinan.
Sejumlah masyarakat Rembang merasa kecewa lantaran dua dosen bernama Heru Hendrayana dari Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik dan Eko Haryono Ketua Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan Fakultas Geografi telah memberikan keterangan yang diduga tidak netral dan cenderung mendukung pendirian pabrik tersebut.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...