Aksi Islamophobia di Prancis Mencapai Rekor Tertinggi
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Aksi anti-Muslim di Prancis dalam kuartal pertama tahun ini meningkat mencapai rekor tertinggi, dipicu serangan para militan di kota Paris, kata Obersatorium Nasional Prancis yang mengamati Islamophobia, Kamis (16/4).
Menggunakan data dari kementerian luar negeri, lembaga tersebut menyebutkan ada 222 (56 serangan dan 166 ancaman) aksi Islamophobia di kuartal pertama tahun ini sementara hanya 37 untuk kuartal pertama 2014. Atau naik 500 persen.
Sebagian besar dari aksi ini, yakni 178, tercatat pada bulan Januari setelah para ekstremis Islam melancarkan pembunuhan selama tiga hari di dalam dan di sekitar Paris yang menewaskan 17 orang.
Abdallah Zekri, Presiden National Observatory of Islamophobia, mengatakan peningkatan Islamophobia baru-baru ini belum pernah terjadi sejak lembaga tersebut dibentuk pada 2011.
Aksi-aksi itu meliputi kekerasan terhadap pria dan perempuan, beberapa di antaranya tengah mengandung, perusakan tempat bisnis dan tempat ibadah Muslim serta aksi mencoret-coret tulisan “Nazi” di beberapa masjid.
“Ini pertama kalinya kami mencatat adanya pelemparan granat atau penembakan,” ujar Zekri.
Dia mengatakan penyerangan ke kantor Charlie Habdo, supermarket Yahudi dan penembakan seorang polisi perempuan antara 7-9 Januari “sama sekali tidak membenarkan puncak kebencian dan balas dendam terhadap Muslim Prancis yang tidak bersalah atas tindakan teroris tersebut.” (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...