Militer AS Telah Habiskan Rp 25,8 Triliun Tumpas ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Biaya operasi militer AS dalam menumpas kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah yang lebih dikenal sebagai ISIS sejauh ini sudah melampaui US$ 2 miliar atau Rp 25,8 Triliun dengan asumsi kurs Rp 12.900 per dolar AS.
Angka ini didasarkan pada belanja Pentagon yang sudah diperbarui dari bulan lalu, yang diberikan juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Bill Urban kepada The Hill, yang melansir berita ini Kamis (16/4).
"Pada 26 Maret 2015, total biaya operasi yang terkait dengan ISIL sejak operasi kinetik dimulai pada 8 Agustus 2014, adalah US$ 1,96 miliar dan biaya rata-rata harian adalah $ 8,5 juta," kata Urban, menggunakan nama alternatif untuk kelompok teroris itu.
Biaya operasi AS terhadap ISIS telah melewati US$ 1 miliar pada bulan Desember.
Lebih dari 3.000 tentara AS telah dikerahkan ke Irak, yang sebagian besar berkirprah dalam memberi nasihat dalam peran "non-tempur" disamping menyediakan pengamanan.
Sebagian besar dari biaya itu adalah untuk serangan udara yang telah dilakukan atas Irak dan Suriah. Serangan udara pertama kali diluncurkan atas Irak pada Agustus lalu dan diperluas ke Suriah September lalu.
Awal pekan ini, Juru Bicara DPR AS, John Boehner, mengatakan kepada sekelompok kecil wartawan bahwa Presiden Obama harus memperluas peran pasukan 'di Irak sehingga mereka dapat terlibat dalam pertempuran dengan ISIS.
"Saya pikir presiden menciptakan kendala semu pada panglima-panglima kami," kata dia, menurut USA Today.
Tapi Obama telah menegaskan dia tidak akan mengerahkan pasukan tempur dalam memerangi ISIS.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...