Aksi Kamisan: Peringati Hari Guru
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aksi “kamisan” ke-421 angkat tema Hari Guru yang digelar di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari Kamis (26/11). Aksi yang diikuti oleh korban serta para keluarga korban, dan juga masyarakat sipil tersebut mengapresiasi peran guru dalam membina kemajuan bangsa.
Guru dinilai sebagai agen perubahan yang dimulai dari ruang kelas di sekolah dalam menciptakan pemimpin dari generasi ke generasi. Peran guru penting dalam memberikan pengalaman, serta menanamkan moral serta etika termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).
Nawacita ke-8 menyatakan bahwa “kami akan melakukan revolusi karakter bangsa” dinilai tidak terwujud. Karakter sebagia besar pemegang kekuasaan sekarang dinilai memprihatinkan. Para guru tenaga honorer banyak yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, sementara negeri ini masih memerlukan tenaga guru. Korupsi, kolusi, dan nepotisme merajalela, sedangkan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu belum juga kunjung diselesaikan, karena diantara para penguasa saling melindungi pelanggar HAM.
Perubahan karakter bangsa bisa terwujud bila penegakan hukum ditegakan, dan tidak pandang bulu. Dalam aksinya para korban dan keluarga korban meminta untuk memprioritaskan pengangkatan tenaga guru honorer menjadi pegawai negeri sipil. Kemudian mengintruksikan kepada pemerintah daerah untuk memberikan imbalan tenaga guru honorer sesuai dengan ketentuan upah minimum yang berlaku, dan terakhir menggalakan program revolusi mental melalui penegakan hukum dengan tidak pandang bulu.
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...