Aksi Menolak PLTU Batubara di Batang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan warga Batang didukung lembaga pemerhati lingkungan hidup, Greenpeace menggelar aksi menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (3/6).
Warga datang dari Batang, Jawa Tengah mewakili ratusan warga di wilayahnya membawa 500 caping serta cangkul sebagai simbol seruan kepada Presiden Joko Widodo supaya menghentikan pembangunan PLTU batubara dan menggantinya dengan energi yang lebih bersih dan aman.
Aspirasi penolakan pembangunan PLTU diisi dengan sejumlah aksi diantaranya teaterikal menceritakan kerusakan alam dan lahan pertanian milik warga jika dibangun PLTU. Setidaknya ada lima desa di Batang akan terkena imbas pembangunan tersebut yang berdiri di atas lahan seluas 226 hektar.
Penolakan warga terhadap pembangunan PLTU batubara di Batang sudah berjalan hampir empat tahun dengan berbagai upaya salah satunya menggelar aksi penolakan sebanyak 25 kali. Termasuk melakukan audiensi dengan berbagai pihak diantaranya dengan Kementerian Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), DPR RI namun belum ada jawaban pasti.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...