Aksi Puasa untuk Negosiasi Perubahan Iklim
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM - Federasi Dunia Gereja Lutheran (Lutheran World Federation / LWF) mengajak gereja-gereja anggota di seluruh dunia untuk bergabung dengan delegasi negosiasi perubahan iklim (COP 19) di Warsawa, Polandia dalam semangat solidaritas terhadap orang miskin dan rentan terpengaruh oleh peristiwa cuaca ekstrim.
Pimpinan LWF mengundang gereja-gereja untuk bergabung dalam aksi satu hari berpuasa selama proses negosiasi COP 19. Sebagian besar gereja anggota LWF adalah bagian dari persekutuan Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches/WCC).
Lebih dari 190 negara terlibat dalam negosiasi COP 19 yang akan dilangsungkan pada 11-22 November mendatang di Warsawa, Polandia. Negosiasi itu untuk menemukan solusi terhadap tantangan iklim global. Salah satu tujuan utama adalah untuk mengurangi emisi CO2.
Perwakilan dari Filipina, Yeb Sano, membahas sesi pembukaan pada 11 November dengan ditolaknya permintaan untuk hasil yang besar dari negosiasi iklim. Dalam solidaritas dengan bangsanya dan kaum perempuan yang terpengaruh oleh topan Haiyan, dia berjanji untuk berpuasa "sampai hasil yang berarti sudah di depan mata."
Gereja anggota LWF telah mengalami tangan pertama meningkatnya akibat dari perubahan iklim. Kekeringan di Angola dan Namibia, banjir di India dan badai Sandy di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang miskin dan rentan ysangat terpengaruh oleh peristiwa cuaca ekstrim. Untuk alasan ini delegasi LWF di COP 19 telah memutuskan untuk bergabung dengan Sano untuk berpuasa.
Sekretaris Jenderal LWF, Martin Junge dan Presiden LWF, Bishop Dr Munib A. Younan, bersama dengan wakil presiden LWF dari Asia, Eropa dan Amerika Utara bergabung dengan aksi dengan berpuasa pada tanggal 15 November.
Delegasi resmi LWF pada Konferensi para Pihak UNFCCC (COP 19) telah memutuskan untuk berpuasa dalam solidaritas dengan orang miskin dan rentan dipengaruhi oleh peristiwa cuaca ekstrim. (oikoumene.org/lwf.org)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...