Aksi Tabur Bunga Peringati 16 Tahun Tragedi Semanggi I

Sejumlah mahasiswa Atma Jaya beserta para dosen dan ibu kandung korban Bernadinus Realino Irawan yang ditembak mati dalam tragedi Semanggi I menggelar aksi tabur bunga untuk mengenang 16 tahun tragedi tersebut di lokasi kejadian di Universitas Atma Jaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (13/11). Aksi tabur bunga sebagai simbol untuk mengenang jasad korban yang tewas dalam tragedi Semanggi I tahun 1998. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Ibu korban Bernadinus Realino Irawan, Maria Catarina Sumarsih saat menaburkan bunga kepada foto anaknya yang meninggal akibat tertembak dalam tragedi Semanggi I tahun 1998 untuk mengenang 16 tahun peristiwa tersebut.

Aksi tabur bunga kepada Bernadinus Realino Irawan yang tewas tertembak dalam tragedi Semanggi I pada tahun 1998 yang digelar di lokasi kejadian pada saat itu.

Para mahasiswa Atma Jaya saat ikut serta tabur bunga kepada salah satu rekannya yang tewas akibat tertembak dalam peristiwa Semanggi I tahun 1998.

Foto korban yang tewas tertembak dalam peristiwa Semanggi I yang terjadi pada tahun 1998 penuh dengan bunga sebagai bentuk peringatan 16 tahun tragedi tersebut terjadi.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mahasiswa Unika Atma Jaya gelar aksi tabur bunga memperingati 16 tahun peristiwa Semanggi I di kampus Universitas Atma Jaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (13/11). Aksi tabur bunga dilakukan di lokasi BR Norma Irawan ditembak pada saat peristiwa terjadi sebagai simbol mengenang korban.

Aksi tabur bunga dengan tema “Jokowi Pilihlah Jaksa Agung Bermental Baja” sebagai bagian dari upaya mengusut tuntas sejumlah kasus pelanggaran Hak Azasi Manusia yang terjadi di Indonesia. Aksi dilanjutkan dengan napak tilas menuju Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat untuk menggelar orasi serta dilanjutkan dengan aksi diam sejenak dalam aksi “Kamisan” yang rencananya digelar pada pukul 14.00 WIB.

Hadir dalam aksi tersebut ibu korban Benardinus Realino Norma Irawan, Maria Catarina Sumarsih yang didampingi oleh dosen Universitas Atma Jaya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja