Aksi Teror Ataturk Adalah Kejahatan Kemanusiaan
TRONDHEIM, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia, Olav Fykse Tveit, menyebut aksi terorisme di bandar udara (bandara) internasional Ataturk, Istanbul, Turki, merupakan aksi yang tidak mencerminkan tragedi kemanusiaan.
Berbicara beberapa hari setelah berakhirnya pertemuan komite sentral Dewan Gereja Dunia di Trondheim, hari Rabu (29/6) Tveit mengemukakan tindakan terorisme tersebut sebagai kejahatan yang amat menjijikan.
“Kami berdoa bagi para korban dan keluarga mereka,” kata Tveit.
Dia mengharapkan kekuatan doa dapat mengantarkan warga Turki dalam ketentraman, perdamaian dan menghilangkan kesedihan. Dia menyebut serangan di bandara Turki adalah tindakan yang sangat mengerikan karena menimbulkan korban jiwa dan banyak orang yang tidak bersalah meninggal dunia dengan percuma.
Dalam catatan cnn.com, yang mengutip catatan rumah sakit hari Kamis (30/6), korban meninggal dunia mencapai 42 jiwa.
Korban jiwa kebanyakan berasal dari Turki, termasuk staf bandara.
Serangan itu menewaskan enam warga Saudi Arabia dan melukai 27 lainnya.
Para korban antara lain berasal dari dua warga negara Irak, satu warga negara Tunisia, satu warga negara Tiongkok, satu warga negara Iran, satu warga negara Ukraina, satu warga negara Yordania dan satu warga negara Uzbekistan. Dari 239 orang yang terluka, 128 berada di rumah sakit. (oikoumene.org/cnn.com).
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...