Aktivis Greenpeace Terancam Dua Bulan Penjara di Rusia
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Pengadilan Rusia memutuskan memenjarakan sekelompok aktivis Greenpeace asing dan dari warga Rusia selama dua bulan, pada Kamis (26/9) atas protes mereka di sebuah industri pengeboran minyak lepas pantai di Kutub Utara (Arktik) pekan lalu, hal ini disampaikan oleh kelompok lingkungan tersebut.
30 orang dari 19 negara yang berbeda, tergabung dalam Greenpeace, ditahan ketika penjaga perbatasan Rusia memeriksa kapal Arktik Sunrise pada tanggal 19 September 2013. Sehari setelah dua aktivis pada rig minyak Rusia di Laut Pechora tersebut, memprotes dampak potensial dari pengeboran di ekosistem Kutub Utara yang rapuh. Para aktivis tersebut sekarang sedang diselidiki untuk dakwaan pembajakan, dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun di Rusia. Tidak ada biaya yang masuk dalam kasus tersebut.
Pada hari Kamis kemarin, sebuah pengadilan di wilayah kota Rusia bagian utara Murmansk membantah mengancam kapten kapal Arktik Sunrise dari AS, Pete Willcox, dan 20 aktivis lain yang berada di kapal Arctic Sunrise. “Pengadilan mengatakan bahwa mereka semua bisa tetap ditahan sampai 24 November 2013,” kata Greenpeace. Keputusan pengadilan mengenai kelanjutan penahanan aktivis yang tersisa diperkirakan akan terus berlanjut.
Pengadilan juga memutuskan bahwa Denis Sinyakov, seorang fotografer terkemuka yang direkrut Greenpeace untuk mengambil gambar kegiatan protes, dipenjara selama dua bulan. Kepala editor situs berita Rusia lenta.ru mengatakan pada Kamis, bahwa Sinyakov ketika membuat berita untuk lenta.ru sedang berada di kapal Arctic Sunrise, menurut situs Rusia Russkaya Planeta.
Berita Simpang Siur
Komite Investigasi Rusia menyatakan pada Kamis pagi, bahwa pihaknya telah meminta kepada pengadilan terkait sanksi tahanan dua bulan untuk mereka yang melakukan protes di kapal Arctic Sunrise, sebagaimana dikatakan juru bicara Vladimir Markin bahwa Sinyakov, serta para aktivis bisa saja dibebaskan dari penjara pada saat sidang.
“Pengadilan Murmansk memutuskan hari Kamis bahwa delapan aktivis Greenpeace itu harus ditahan selama tiga hari sebelum sidang pengadilan terbaru,” kata Greenpeace. Ini belum jelas mengapa pengadilan memutuskan hal yang berbeda dalam kasus mereka.
Greenpeace mengatakan pada Kamis, bahwa pengacaranya akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan untuk menahan para aktivis tersebut.
30 aktivis lainnya yang ditangkap di atas kapal Arctic Sunrise dipindahkan ke fasilitas penahanan di Murmansk awal pekan ini setelah kapal mereka ditarik ke pelabuhan kota. Mereka menolak untuk menjawab pertanyaan dari penyidikââ, mereka mempertanyakan hak asasi mereka di bawah konstitusi Rusia, kata Komite Investigasi.
Jurnalisme Bukanlah Kriminal
Kasus Sinyakov menuai kritik pada hari yang sama, Kamis, dengan penangkapan mantan fotografer kantor berita Reuters tersebut, ditentang oleh Persatuan Wartawan Rusia, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional Reporters Without Borders (Wartawan Tanpa Batas).
“Penahanan mereka merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima dalam kebebasan informasi,” kata Reporters Without Borders yang diposting secara online. “Jika jaminan konstitusional Rusia menjamin keadilan, sekalipun yang dilakukan Greenpeace bentuknya protes bagi perdamaian, bahkan lebih dari itu, liputan jurnalistik Sinyakov tentang protes bukanlah merupakan kejahatan.”
Selama sidang pengadilan, Sinyakov menjelaskan tentang alasan berada di kapal Arctic Sunrise sebelum ia ditangkap. “Kalian dapat melihat foto-foto saya di media Rusia dan internasional. Semua kamera saya telah disita,” kata Sinyakov dalam sebuah tweet Greenpeace. Kegiatan kriminal saya adalah jurnalisme. Saya akan terus mencari keadilan.”
Wartawan Rusia terkemuka dan fotografer mendatangi barisan penjaga saat penangkapan Sinyakov di luar markas Komite Investigasi di Moskow pada Kamis malam (19/9), dan beberapa tokoh kantor berita Rusia, termasuk stasiun radio Ekho Moskvy, saluran TV online dozhd, koran Novaya Gazeta dan situs berita lenta.ru, mereka mengatakan akan mempublikasikan foto di situs Web mereka untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan Sinyakov, kata Greenpeace di Twitter.
Protes untuk Perdamaian
Sasaran para aktivis Greenpeace adalah rig minyak Prirazlomnaya, yang dimiliki oleh anak perusahaan gas raksasa milik negara Rusia, Gazprom, yang merupakan proyek unggulan dalam upaya Rusia untuk memulai kegiatan pengeboran lepas pantai di Arktik. Perusahaan minyak asing termasuk Exxon Mobil, Eni dan Statoil telah menandatangani perjanjian yang menguntungkan dengan minyak milik negara Rosneft monolit untuk bekerja di wilayah Arktik.
Greenpeace menegaskan bahwa protesnya berlangsung damai, hanya mengecam penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh penjaga perbatasan Rusia di black balaclavas, yang melepaskan tembakan peringatan di Arktik Sunrise, turun ke dek dengan helikopter dan kemudian menyita kapal.
“Pihak berwenang Rusia berusaha untuk menakut-nakuti orang-orang yang menentang industri minyak di Kutub Utara, tapi intimidasi ini tidak akan berhasil,” kata Kumi Naidoo, kepala Greenpeace International, dalam sebuah pernyataan pada Kamis (26/9) terkait dengan berita putusan pengadilan pertama. “Kami menyerukan kepada orang-orang di Rusia dan di seluruh dunia untuk berpihak dengan aktivis kami dan membela hak mereka untuk protes damai.”
Pembajak atau Laskar Pelangi?
Willcox, kapten Arctic Sunrise yang menurut penjaga perbatasan Rusia menolak untuk mengarahkan kapal ke Murmansk dibawah arahan aparat penegak hukum Rusia, merupakan pemicu bentrokan aktivis Greenpeace dengan pemerintah nasional. Pada tahun 1985 dia adalah kapten kapal di kampanye Greenpeace dengan kapal Rainbow Warrior yang saat itu ditenggelamkan di pelabuhan Selandia Baru oleh pasukan khusus Prancis, menyebabkan kematian salah satu fotografer lepas yang berada di kapal tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (25/9) bahwa tindakan para aktivis Greenpeace jelas bukanlah pembajakan, tetapi bahwa aktivitas mereka ilegal.
“Ini sangat jelas bahwa mereka melanggar hukum internasional karena datang dalam batas berbahaya dari rig minyak. Ini merupakan salah satu bentuk ancaman kehidupan masyarakat,” kata Putin dalam konferensi pers mengenai masalah Arktik. (en.rian.ru)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...