Aktivis HAM China Hilang Setelah Ditahan di Bandara
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Aktivis hak asasi manusia China, Guo Feixiong, tidak diketahui keberadaannya setelah dia ditahan di Bandar udara Pudong, Shanghai pada hari Kamis (4/2) ketika akan naik pesawat untuk penerbangan ke Amertika Serikat.
Pihak berwenang tidak memberikan kabar tentang status Guo Feixiong setelah dia dilarang meninggalkan negara itu pekan lalu untuk bergabung dengan keluarganya di Amerika Serikat, kata saudara perempuannya, Yang Maoping.
Dia mengatakan mereka tidak mendapat kabar dari Guo atau informasi dari polisi sejak dia dilaporkan ditahan. Guo telah mengirim pesan kepada teman-temannya bahwa dia akan melakukan mogok makan kecuali diizinkan meninggalkan negara itu untuk bersama istrinya yang sedang menjalani perawatan kanker.
“Saya telah diberitahu bahwa saya tidak dapat meninggalkan negara ini karena saya dicurigai membahayakan keamanan negara dan dakwaan lainnya. Sekarang saya akan melakukan mogok makan tanpa batas dan menyerukan kepada orang-orang China dan pemerintah serta orang-orang di seluruh dunia untuk bantuan,” kata Guo dalam sebuah teks yang dikirimkan kepada teman-teman dan diteruskan kepada wartawan.
Guo membantu para kritikus pemerintah dan telah dipenjara selama lebih dari 10 tahun di bawah undang-undang keamanan negara. Partai Komunis yang berkuasa sering menggunakan larangan bepergian untuk menghukum mereka yang menantangnya, seringkali sebagai awal dari penuntutan dan hukuman penjara yang lama.
Yang Maoping mengatakan kekhawatiran Guo atas kesehatan istrinya telah mendorong dia untuk mengambil risiko konfrontasi lain dengan otoritas. "Kurangnya informasi di atas situasi kesehatannya sangat menyedihkan," katanya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...