AS Akan Kembali Bergabung Dengan Dewan HAM PBB
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pemerintahan Joe Biden akan mengumumkan pekan ini bahwa Amerika Serikat akan kembali bergabung dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang sebelumnya sangat dikritik oleh mantan Presiden Donald Trump dan AS menarik diri hampir tiga tahun lalu, kata para pejabat AS, hari Minggu (7/2).
Keputusan tersebut menandai perubahan lain dari era Trump tentang organisai dan perjanjian multilateral. Para pejabat AS mengatakan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, dan seorang diplomat senior AS di Jenewa akan mengumumkan pada hari Senin (8/2) bahwa Washington akan kembali ke badan yang bermarkas di Jenewa itu sebagai pengamat dengan tujuan mengupayakan pemilihan sebagai anggota penuh.
Keputusan tersebut kemungkinan akan menuai kritik dari anggota parlemen konservatif dan banyak dari komunitas pro Israel.
Pemerintahan Trump menarik AS dari badan hak asasi manusia utama di badan dunia itu pada tahun 2018 karena fokusnya yang tidak proporsional pada Israel. Dewan sejauh ini telah menerima resolusi yang kritis terhadap Israel, dalam jumlah terbesar dibandingkan negara mana pun. Ini karena ada banyak negara otoriter di antara para anggotanya. Dewan Ham juga dinilai gagal memenuhi daftar panjang reformasi yang diminta oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
Selain fokus Dewan yang terus-menerus terhadap Israel, pemerintahan Trump mempermasalahkan keanggotaan badan tersebut, yang saat ini meliputi China, Kuba, Eritrea, Rusia, dan Venezuela, yang semuanya telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...