Aktivis HAM RI Berharap Trump Tinggalkan Retorika Agresif

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dari Human Rights Watch, Andreas Harsono, mengharapkan Donald Trump yang terpilih menjadi presiden AS tidak mempertahankan retorika agresif yang sering ia gunakan dalam masa kampanye.
Ia mengharapkan Trump memerintah AS dengan mengormati HAM serta mengubah nada bicaranya.
"Kemenangan Donald Trump hantaman terhadap nilai-nilai Amerika Serikat, demokrasi, HAM, emansipasi perempuan, kebebasan beragama serta kebebasan pers, maupun tanggung jawab AS sebagai negara adidaya," kata Andreas, dalam percakapan dengan satuharapan.com.
"Saya khawatir dengan para imigran di Amerika Serikat, berbagai minoritas etnis dan agama, termasuk Latino, Asia maupun Muslim, serta kalangan progresif di seluruh AS," kata Andreas Harsono.
Menurut dia, mereka akan menanggung konsekuensi dari hasil pemilihan presiden ini. Donald Trump, kata dia, memiliki semangat yang merusak terhadap kalangan ini.
"Donald Trump punya retorika yang agresif terhadap kalangan ini," kata dia.
Namun ia berharap Trump akan mengubah nada bicaranya serta menghormati HAM. "Kami berharap retorika Trump berubah dibanding ketika masa kampanye," tutur dia.

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...