Aktivis Ungkapkan Situasi Mengerikan di Dalam Penjara di Iran
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Aktivis Iran, Leila Hosseinzadeh, merinci dalam posting media sosial tentang kondisi mengerikan tahanan perempuan di penjara Adel Abad di Shiraz, Iran. Dia mencatat bahwa pil penenang dan kecemasan diberikan kepada banyak tahanan.
Dalam sebuah posting Twitter pada hari Minggu (15/1), Hosseinzadeh, yang dibebaskan sementara dari penjara awal bulan ini, menggambarkan apa yang terjadi di penjara sebagai "mengerikan" dan mengatakan bahwa pemberian pil kepada tahanan adalah "kejahatan" yang mengerikan.
Dalam sebuah postingan di akun Twitter pribadinya, Hosseinzadeh melanjutkan dengan mengatakan bahwa perawatan medis para tahanan mengkhawatirkan.
Dia mencatat bahwa narapidana dengan kondisi medis seperti hepatitis dibiarkan tanpa perawatan medis. Dalam tweet itu, Hosseinzadeh ingat dia meminta tes medis dilakukan untuk menentukan apakah dia menderita peradangan, tetapi dia mengatakan bahwa otoritas penjara menolak permintaannya
Hosseinzadeh, yang telah ditangkap beberapa kali selama beberapa tahun terakhir, juga berbicara tentang “kurangnya akses” para tahanan ke obat penghilang rasa sakit.
Selain kurangnya ventilasi penjara dan yang disajikan adalah makanan yang terkontaminasi, Hosseinzadeh menggambarkan perilaku beberapa penjaga penjara sebagai "penghancuran total martabat manusia."
Dia juga menggambarkan sebuah insiden di mana seorang narapidana melakukan mogok makan dan kondisi medisnya memburuk, mendorong narapidana lain untuk memanggil penjaga untuk meminta bantuan. Hosseinzaeh mengatakan jawabannya adalah: "Biarkan dia mati." (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...