Aktivitas Gunung Merapi Meningkat
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gunung Merapi terus mengeluarkan asap sulvatara tipis, Kamis (1/5). Berdasarkan pengamatan dan data seismograf sejak ditetapkan statusnya menjadi Waspada level II pada tanggal Selasa (29/4) terdengar suara dentuman keras hingga puluhan kali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat di lereng Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan pascakenaikan status Gunung Merapi dari normal ke waspada mulai 29 April 2014 pada 23.50 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Julisetiono Dwi Wasito, Rabu (30/4), mengatakan diimbau masyarakat untuk menyikapi status tersebut dengan bijak, dengan meningkatkan kewaspadaan selama beraktivitas di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRBa).
"Masyarakat juga diharapkan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan, khususnya untuk malam hari dan mempersiapkan surat-surat penting yang dimiliki untuk kemudian dimasukkan dalam tas yang sewaktu-waktu bisa dibawa," katanya.
Menurut dia, terkait dengan aktivitas masyarakat umum untuk tidak melakukan pendakian, terkecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Dan yang lebih penting masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas asal usul dan sumbernya dan yang penting tetap mematuhi arahan dan aturan yang disampaikan oleh aparat pemerintah dan tim penanggulangan bencana/Tim PRB (Pengurangan Risiko Bencana) setempat," katanya.
Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo usai pelantikan Kepala Desa mengatakan ada dua kepala desa di Kecamatan Cangkringan yang dilantik yakni Kades Wukirsari dan Kades Glagaharjo yang saat bersamaan dilantik saat ini pula status Gunung Merapi meningkat menjadi waspada.
"Ini tentu menjadi ujian dan tugas pertama yang harus segera dilaksanakan dalam menyiapkan masyarakat dalam menghadapi ancaman Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, bagi aparat di lapangan kesiapan harus lebih tinggi di atas status yang ditetapkan, bila status Merapi waspada maka kesiapan aparat harus dalam keadaan siap, apabila status Merapi siap maka aparat harus menyiapkan seperti status awas.
"Dengan demikian masyarakat dan aparat telah siap siaga dalam menghadapi ancaman Gunung Merapi yang sewaktu-waktu datang, karena berdasarkan pengalaman yang lalu maka masyarakat sudah dilatih untuk siaga menghadapi bencana," katanya.
Terkait dengan kegiatan para pemilik warung di Kinahrejo agar tidak bermalam di warungnya dan untuk pemilik kandang ternak agar menyiapkan pintu darurat agar memudahkan dalam evakuasi ternak. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...