Aktivitas Gunung Sinabung Masih Tinggi
Ketua Media Centre Tim Tanggap Darurat Jhonson Tarigan di Kabanjahe, Selasa (21/1), mengatakan, kerentanan itu muncul karena 2.645 pengungsi itu merupakan kelompok lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan bayi.
"Lansia 1573 orang, ibu hamil 203 orang, dan bayi 869 orang," katanya.
Secara keseluruhan, kata Tarigan, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 28.536 jiwa atau 8.967 kepala keluarga berdasarkan pendataan hingga Senin (20/1) sore.
Dahlan Iskan menyaksikan erupsi pertama pada Selasa dini hari sekitar pukul 05.00 WIB, ketika mengunjungi Desa Naman di Kecamatan Namanteran.
"Di sana terlihat apinya keluar dan asap yang hitam sekali, asapnya tinggi," katanya.
Sedangkan erupsi kedua disaksikan pada pukul 10.10 WIB, ketika mengunjung pengungsi Sinabung di Paroki Katolik di Kecamatan Kabanjahe.
Di Paroki Katolik tersebut, Dahlan Iskan menyaksikan erupsi bersama puluhan pengungsi, wartawan, dan pejabat BUMN yang mendampingi kunjungan itu.
Ketika dipertanyakan tentang usulan agar erupsi Gunung Sinabung dinyatakan sebagai bencana nasional, Dahlan Iskan mengaku tidak dapat memberikan pendapatnya.
"Saya tidak berkompeten menjawab itu. Mengenai definisi bencana nasional, sudah ada yang ahli," ucapnya.
Menurut dia, masyarakat sebaiknya tidak terjebak pada kategori atau status bencana yang sedang dihadapi, tetapi lebih fokus pada penanganan yang diberikan, terutama terhadap masyarakat yang mengungsi.
"Menurut saya (penanganan erupsi Sinabung) ini bagus," kata mantan Dirut PLN tersebut. (Ant)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...