Aktor Inggris Selamatkan Anjing yang akan Dibakar di Pasar Tomohon
TOMOHON, SATUHARAPAN.COM – Aktor Inggris Peter Egan meminta Pemerintah Indonesia segera menghentikan perdagangan daging anjing dan kucing menyusul kunjungannya ke pasar hewan di Sulawesi Utara. Dia sempat menyelamatkan empat ekor anjing dari Pasar Tomohon.
Peter Egan datang ke Indonesia untuk mendukung kampanye Dog Meat-Free Indonesia (DMFI), koalisi LSM yang peduli isu-isu kesejahteraan hewan.
Didampingi filmmaker Andrew Telling, Peter mengunjungi dua dari 200 pasar hewan di Indonesia, yaitu "Pasar Ekstrim" di Tomohon dan Pasar Langowan di Kabupaten Minahasa.
Dalam keterangannya kepada media, seperti dilaporkan Farid M Ibrahim dari ABC Indonesia, DFMI menjelaskan bagaimana Peter syok menyaksikan anjing dan kucing dijual dan dibantai di depan sesama anjing dan kucing yang ketakutan dalam kerangkeng.
“Sang aktor dan aktivis DMFI berhasil menyelamatkan empat ekor anjing sebelum anjing-anjing itu akan dipukuli dan dibakar sampai mati,” katanya.
“Rekaman video perjalanannya menunjukkan betapa tertekannya Peter Egan setelah melihat para pedagang memegang pisau yang akan digunakan menjagal hewan-hewan itu,” DMFI menambahkan.
Menurut DMFI, sudah jadi pemandangan sehari-hari para pengunjung pasar, termasuk anak-anak, melewati jalanan pasar yang dipenuhi darah hewan.
Koalisi LSM yang tergabung dalam DMFI yaitu Change For Animals Foundation, Humane Society International, Animals Asia, Four Paws, Animal Friends Jogja, dan Jakarta Animal Aid Network.
Diperkirakan sekitar satu juta anjing dan kucing dibunuh tiap tahunnya dalam perdagangan daging di Indonesia. Kebanyakan adalah hewan liar yang ditangkap dari jalanan, juga hewan peliharaan yang dicuri atau dibeli dari pemiliknya.
Menurut catatan DMFI, meskipun skala perdagangannya terbilang cukup tinggi, tapi sebenarnya hanya sekitar 7 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi daging anjing dan kucing.
“Ternyata tindakan tegas pemerintah makin berkurang. Di Pulau Sulawesi saja, puluhan ribu anjing dan kucing terus ditangkap, dijual, atau dibantai setiap minggunya,” kata DMFI.
Bayangan Suram yang Tak Mungkin Saya Lupakan
Peter Egan, duta DMFI sejak tahun 2017, mengaku sudah diperingatkan mengenai kondisi mengenaskan sebelum dia berkunjung ke Sulut.
“Bagian dari Kepulauan Indonesia ini dikenal dunia dengan keindahan gunung berapi, perairan yang jadi surga penyelam, dan pantainya yang mempesona. Tapi kekejaman perdagangan daging anjing dan kucing ini akan menghantui saya selamanya,” ujar pria kelahiran 1946 itu.
“Saya menyaksikan anjing dan kucing yang tak terhitung jumlahnya, menunggu giliran dibantai, kehilangan nyawa dengan cara paling kejam dan sadis,” ujar bintang serial TV terkenal, Downton Abbey itu.
“Saya tak bisa berbuat apa-apa untuk meringankan penderitaan mereka. Tapi menatap mata mereka yang ketakutan, bunyi kayu yang dihantamkan ke batok kepala mereka, serta aroma darah dan bau bulu terbakar, jadi bayangan suram yang tak mungkin saya lupakan,” tambah Peter.
“Saya bertekad mengekspos kekejaman ini dan akan bekerja sama dengan masyarakat Indonesia dan dunia untuk mengakhirinya,” kata pria yang terlibat aktif dalam isu kesejahteraan hewan sejak tahun 2010 itu.
Menyurati Presiden Joko Widodo
DMFI sebelumnya pernah menyurati langsung Presiden Joko Widodo dan memintanya mengakhiri perdagangan daging anjing dan kuncing di Indonesia.
Surat tersebut turut ditandatangani sejumlah pesohor Indonesia dan dunia termasuk Simon Cowell, Sophia Latjuba, Yeslin Wang, Nadia Mulya, Lawrence Enzela, Cameron Diaz, Chelsea Islan, Ellen DeGeneres, dan Pierce Brosnan.
Lola Webber, aktivis Change For Animal Foundation dan perwakilan DMFI yang mendampingi Peter Egan menjelaskan, setiap minggu puluhan anjing dan kucing dibunuh di pasar tersebut.
Dia mengaku putus asa setiap kali mengunjungi tempat itu karena peringatan bahaya rabies serta kecaman dunia internasional tentang kekejaman terhadap hewan sama sekali tidak ada pengaruhnya.
Bahkan, katanya, janji pemerintah untuk menindak tegas praktik perdagangan daging anjing dan kucing, sama sekali tak ada wujudnya.
Depkes RI merilis data, sejak Januari 2019 tercatat 628 orang terjangkit penyakit rabies, 12 di antaranya meninggal dunia, tiga orang dari Provinsi Sulut.
Terkait penyebaran penyakit rabies, Pemerintah Australia juga telah mengeluarkan peringatan bagi warganya yang bepergian ke Indonesia.
“Risiko penyakit rabies mengancam pengunjung pasar lokal dimana hewan hidup dan makanan segar diperjualbelikan, termasuk daging anjing yang mungkin mengidap rabies serta anjing hidup yang membawa rabies,” kata pernyataan tersebut.
Secara terpisah, Kitty Block, presiden Humane Society International menyatakan para turis akan kaget dan marah saat mengetahui bahwa satu juta anjing dan kucing dibantai di Indonesia setiap tahun.
“Semboyan Wonderful Indonesia sangat bertentangan dengan semua hewan yang bernasib malang tersebut. Kami mendesak pemerintah membuktikan janjinya untuk mengakhiri krisis kesejahteraan hewan ini,” katanya. (abc.net.au)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...