Al Assad Pecat Perdana Menteri Suriah, Imad Khamis
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, pada hari Kamis (11/6) menyingkirkan Perdana Menteri, Imad Khamis, dari jabatan yang telah didudukinya sejak 2016, kata media pemerintah, dalam satu langkah menyusul beberapa pekan meningkatnya kesulitan ekonomi.
Media pemerintah tidak memberikan alasan atas keputusan mendadak itu, yang diumumkan dalam keputusan presiden yang menetapkan Menteri Sumber Aaya Air, Hussein Arnous, sebagai pengganti Khamis.
Suriah telah berada dalam pergolakan krisis ekonomi, dengan mata uang jatuh ke rekor terendah dalam beberapa hari terakhir, memperparah kesulitan bagi warga Suriah biasa yang terpukul oleh perang bertahun-tahun.
Arnous, 67 tahun, lahir di Idlib dan telah lama duduk dalam jabatan pemerintah, termasuk menjadi Gubernur Provinsi Deir Zor yang berbatasan dengan Irak dan Provinsi Quneitra di Suriah selatan.
Mata uang Suriah mencapai rekor pada tingkat 3.000 pound Suriah terhadap dolar AS pada awal pekan ini, dalam penurunan yang makin cepat. Padahal mata uang Suriah itu diperdagangkan pada tingkat 47 untuk setiap dolar AS pada awal konflik.
Otoritas Suriah menyalahkan sanksi Barat atas kesulitan yang meluas di kalangan penduduk biasa, di mana keruntuhan mata uang telah menyebabkan melonjaknya harga, dan orang-orang harus berjuang untuk dapat membeli makanan dan kebutuhan dasar.
Pemerintah telah mengkritik gelombang sanksi baru AS yang lebih ketat, yang dikenal sebagai Caesar Act, yang mulai berlaku akhir bulan ini. Menurut para ekonom dan politisi, sanksi itu akan semakin mempererat ikatan di sekitar pemerintahan Assad. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...