Al-Assad Tawarkan Amnesti bagi Pemberontak di Aleppo
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, memperingatkan pemberontak di Aleppo untuk membuat kesepakatan dengan pemerintah atau pasukannya "tidak ada pilihan" kecuali mengusir mereka dari kota itu.
Al-Assad mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan wartawan Denmark dari TV2, hari Kamis (6/10)/ Transkrip wawancara juga dipublikasikan pada situs kantor berita resmi Suriah, SANA. Seruan itu disampaikan setelah dua pekan pasukan pemerintah Suriah yang dibantu serangan Udara Rusia menyerang kota Aleppo.
Al-Assad menawarkan amnesti bagi pemberontak di Aleppo. Mereka dapat meninggalkan kota dengan keluarga mereka jika mereka meletakkan senjata mereka. Jika tidak pasukan pemerintah akan menekan dengan serangan besar untuk merebut kembali kontrol penuh negara itu.
Sementara itu, Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memperingatkan bahwa bagian timur kota Aleppo dapat "hancur total" sebelum akhir tahun ini.
Assad mengatakan bahwa "pilihan terbaik" untuk Aleppo adalah "rekonsiliasi (seperti) di daerah lain," mengacu pada kota-kota dan distrik di mana kelompok-kelompok oposisi telah setuju untuk gencatan senjata lokal dengan rezim.
Jika tidak, katanya, dia akan "melanjutkan perang dengan pemberontak sampai mereka meninggalkan Aleppo .... Tidak ada pilihan lain."
Mitos Pemberontak Moderat
Angkatan bersenjata Suriah mengumumkan serangan besar-besaran di wilayah pemberontak di bagian timur Aleppo pada tanggal 22 September. Sejak itu, pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur Rusia masuk jauh di wilayah oposisi di dalam kota dan di pinggiran nya.
Militer Suriah mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka akan "mengurangi" serangan udara di wilayah pemberontak untuk mengizinkan warga sipil di kota itu melarikan diri.
Pada hari Senin, rumah sakit terbesar di timur Aleppo benar-benar hancur akibat serangan bom. Namun Al-Assad membantah pasukannya sengaja menargetkan infrastruktur medis atau bantuan terbatas bagi warga sipil di kota.
"Kami tidak pernah mencegah setiap pasokan medis atau suplai makanan atau hal lainnya memasuki Aleppo timur,’’ kata dia. "Sebagai pemerintah, kami tidak memiliki kebijakan untuk menghancurkan rumah sakit atau sekolah atau fasilitas tersebut," katanya.
Menurut dia, serangan seperti itu "seperti menembak kaki sendiri" karena akan meningkatkan dukungan untuk kelompok anti-rezim.
Al-Assad juga membantah ada kelompok pemberontak non-jihadis di Suriah. "Apakah Anda tahu unicorn, hewan itu seperti kuda, memiliki tanduk panjang. Ini mitos. Dan oposisi moderat adalah sebuah mitos."
Editor : Sabar Subekti
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...