Keterlibatan Hizbullah di Suriah Dikecam
SATUHARAPAN.COM – Mantan pemimpin Hizbullah, kelompok milisi Syiah di Libanon yang didukung Iran, Subhi al-Tufayli, mengecam kelompok itu terkait agresinya dalam perang di Suriah, menurut laporan media Arab Saudi, Al Arabiya.
Hizbullah bergabung dalam perang Suriah pada tahun 2012 dalam mendukung Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, dan telah menjadi pemain penting dalam mendukung presiden yang berkuasa.
Dalam video yang muncul di internet awal pekan ini, Tufayli menyerukan militan Hizbullah di Aleppo untuk menghentikan keterlibatan mereka dalam perang.
"Jika ada orang terhormat di antara kamu (Hizbullah), kemudian bertobat dan kembali," katanya dalam pernyataan video itu. "Jangan (menjadi) bidak yang melayani Amerika Serikat dan Rusia."
Tufayli merupakan pemimpin pertama Hizbullah dalam kurun tahun 1989 – 1991. Dia menuduh AS dan Rusia berkonspirasi melawan Muslim.
"Aleppo saat ini sedang dihancurkan seperti Berlin. Pesawat-pesawat tempur tidak pernah meninggalkan langit-nya, anak-anak yang sedang dibom siang dan malam," kata Tufayli.
Aleppo timur yang terkepung berada di bawah serangan udara yang intens sejak kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh AS dan Rusia terhenti bulan lalu.
Rusia melancarkan operasi militer di Suriah September lalu untuk mendukung sekutu lamanya, Bashar Al-Assad, untuk membantu pasukan rezim. Sedangkan AS dan sekutunya yang anti rezim Suriah, menudukung kelompok pemberontak Suriah.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...