Al Azhar Mesir Kecam ISIS Hancurkan Kota Nimrud
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Al Azhar Mesir pada Jumat (6/3) mengecam penghancuran kota kuno Nimrud di Irak oleh ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah/NIIS), dan mengatakan bahwa militan tersebut harus “ditumpas”.
“Apa yang dilakukan organisasi teroris ISIS dengan menghancurkan monumen-monumen di wilayah yang dikuasai militan tersebut di Irak, Suriah dan Libya... merupakan kejahatan besar terhadap seluruh dunia,” kata Al Azhar.
“Apa yang dilakukan ISIS merupakan kejahatan perang yang akan selalu dikenang di dalam sejarah,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa penghancuran monumen-monumen dilarang oleh hukum syariah.
Al Azhar juga mendesak “semua pihak yang bersangkutan di negara-negara tempat ISIS dan kelompok ekstremis lainnya berada, untuk bekerja sama dan menumpas mereka serta menyelamatkan negara-negara Arab dan Islam dari kejahatan mereka.”
ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mulai menghancurkan reruntuhan kota Nimrud pada Kamis, yang dianggap PBB sebagai “kejahatan perang”.
Bulan lalu militan ISIS menghancurkan patung-patung dan artefak kuno dengan palu dan membakar perpustakaan kota tersebut.
AS
Amerika Serikat juga mengecam penghancuran kota kuno Assyria Nimrud oleh ISIS di Irak utara.
National Security Council menyatakan di Twitter: “Sangat menyesalkan penghancuran tak beralasan atas artefak sejarah, budaya dan keagamaan di Irak, termasuk serangan baru-baru ini di Nimrud.”
Pejabat kesejarahan Irak mengatakan militan ISIS mendatangkan truk-truk ke Nimrud yang menghadap Sungai Tigris, 30km sebelah tenggara dari basis mereka di Mosul.
PBB menganggap penghancuran itu sebagai kejahatan perang.
Nimrud didirikan pada abad ke-13 Sebelum Masehi dan dianggap sebagai permata dari era Assyria. (AFP)
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...