Al-Baghdadi Mungkin Terpengaruh Paham Radikal di Tahanan
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Kantor berita Jepang NHK pada Kamis (01/01/2015) malam membuka selapis lagi misteri yang selama ini menyelimuti kehidupan pemimpin kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah, Abu Bakr al-Baghdadi.
Sejumlah sumber terkait mengungkapkan, Abu Bakr al-Baghdadi kemungkinan terpengaruh gagasan radikal dan mendapatkan pengikut saat berada dalam pusat tahanan yang dikelola militer Amerika Serikat setelah dimulainya Perang Irak.
Al-Baghdadi diyakini berasal dari Irak tengah, namun hanya sedikit informasi lain mengenai dirinya.
Mantan Wakil Presiden Irak Tariq al-Hashemi mengatakan kepada NHK, Al-Baghdadi dulu adalah anggota Partai Baath, yang menguasai Irak selama pemerintahan mantan Presiden Saddam Hussein.
Hashemi mengatakan Al-Baghdadi bergabung dalam sebuah kelompok bersenjata melawan militer Amerika Serikat setelah mulainya Perang Irak dan kemudian ia ditahan.
Seorang pejabat kementerian kehakiman yang pernah bekerja sebagai penjaga keamanan di sebuah pusat tahanan yang dikelola militer Amerika Serikat di Irak selatan mengatakan kepada NHK bahwa Al-Baghdadi ditahan di sana pada 2006.
Pejabat itu mengungkapkan Al-Baghdadi awalnya tidak radikal, namun ia terpengaruh tahanan lainnya dan kemudian mengembangkan gagasan ekstrem.
Seorang pria yang mengklaim pernah ditahan di blok penjara yang sama mengutakan kepada NHK, Al-Baghdadi menjadi sosok dengan keberadaan yang kuat di tahanan serta berteman dengan banyak orang. (nhk.or.jp)
Tentang Al-Baghdadi silakan baca juga:
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...