Al-Baghdadi Sampaikan Pidato Perpisahan
NINIWE, SATUHARAPAN.COM- Pemimpin tertinggi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), Abu Bakr Al-Baghdadi, menyampaikan pidato perpisahan yang memerintahkan para pengikutnya melarikan diri dari kota Mosul.
Sistus berita IraqiNews, hari Rabu (1/3) menyebutkan hal itu sebagai kemungkinan pengakuan kekalahan ISIS dari pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat yang berperang merebut kota Mosul, Irak.
Sementara itu, media lain, Alsumaria News, mengutip sumber-sumber lokal mengatakan bahwa Al-Baghdadi membuat "pidato perpisahan" kepada jihadisnya di medan perang. Dia memerintahkan mereka untuk "melarikan diri dan bersembunyi di daerah pegunungan" di Irak dan Suriah.
Disebutkan, teks pidato tersebut disebarkan untuk dibacakan kepada pada jihadisnya di berbagai daerah di Mosul barat.
Pidato itu memberi arahan agar mereka meledakkan diri jika dikepung pasukan Irak, kata sumber itu. Dan disebutkan, komandan senior yang dekat dengan Al-Baghdadi telah bergerak ke perbatasan antara Suriah dan Irak.
"Para pemimpin yang disebut sebagai Mujahidin Shura atau Dewan Penasihat, semuanya melarikan diri dari Ninewe dan Tal Afar ke Suriah," katanya.
Kembali ke Negara Asal
Sementara itu, media Arab Saudi, Al Arabiya, menyebutkan bahwa ‘’pidato perpisahan’’ Al-Baghdadi disebarkan di kalangan pengkhotbah dan ulama ISIS pada hari Selasa (28/2).
Al-Baghdadi disebutkan memerintahkan penutupan kantor ISIS (di Mosul), dan memerintahkan jihadis non Arab untuk kembali ke negara mereka, atau meledakkan diri mereka sendiri, dan menjanjikan mereka akan mendapatkan "72 gadis di surga."
Banyak pemimpin ISIS di Irak kini telah melarikan diri ke arah kawasan yang dikendalikan kelompok mereka di negara tetangganya, Suriah. Mereka melarikan diri setelah pasukan Irak dalam beberapa pekan terakhir mengerahkan kekuatan untuk merebut Mosul, ibu kota Provinsi Niniwe.
Makin Dekat
Pasukan Irak telah merebut sisi timut Mosul pada akhir Januari, setelah pertempuran selama tiga bulan. Pada hari Selasa (28/2) pasukan Irak dan koalisi militer internasional yang dipimpin AS telah mendekati pusat kompleks pemerintahan Mosul, setelah merebut bandar udara dan jembatan yang menghubungkan kota itu, menurut laporan AFP.
Awal bulan ini, ada berita yang belum dikonfirmasi yang menyatakan bahwa Al-Baghdadi, yang keberadaannya tetap belum diketahui, disebutkan menderita luka parah ketika serangan udara dilancarkan menargetkan pertemuan pemimpin senior ISIS di dekat perbatasan dengan Suriah.
Sementara itu, dilaporkan bahwa pasukan keamanan Irak semakin dekat dengan kompleks utama pemerintah di Mosul di sisi barat, menurut keterangan pejabat militer pada hari Selasa (28/2).
"Kantor provinsi dan bangunan gubernuran berada dalam jarak tembak pasukan Gerak Cepat," kata pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak yang dikutip Reuters.
Warga Sipil Melarikan Diri
Akibat serangan itu, ratusan warga sipil melarikan diri melalui padang gurun pada hari Selasa untuk menghindari pertempuran dan kemiskinan yang mereka alami di Mosul. Mereka bergabung dengan ribuan orang lain yang meninggalkan rumah mereka akibat kondisi memburuk di barat kota.
Pasukan Irak meluncurkan serangan besar pada 19 Februari untuk merebut kembali sisi barat kota Mosul dari kelompok militan ISIS, merebut kembali bandar udara dan kemudian merebut sisi utara.
Pasukan keamanan Irak telah mencapai sisi paling selatan kota Mosul, dan mencapai lima jembatan yang rusak di seberang Sungai Tigris pada hari Senin lalu. Langkah ini dapat memungkinkan tentara membangun jembatan untuk menghubungkan sisi timur dan barat kota itu.
Namun ada masalah dengan warga sipil yang terperangkap di tengah. "Sejauh ini ada sekitar 300 orang pengungsi, laki-laki, perempuan dan anak-anak," kata Brigadir Jenderal Salman Hashem dari Dinas Penanggulangan Terorisme kepada AFP.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...