RELIGI
Penulis: Ignatius Dwiana
05:39 WIB | Senin, 26 Agustus 2013
Al Kitab Gereja Berusia 200 Tahun Yang Hilang Kembali Lagi Setelah 42 Tahun
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM – Sebuah Alkitab berusia 200 tahun yang dicuri dari sebuah gereja di Sussex Timur sejak 42 tahun lalu telah dikembalikan orang yang mengambilnya.
Simon Scott, bendahara Gereja Tritunggal Mahakudus di Hastings, mengatakan seorang laki-laki Jerman mengambil kitab itu pada tahun 1971.
Dia datang ke kota dengan istrinya untuk mengambil kursus bahasa Inggris, tetapi tidak puas dengan metode pengajarannya.
Dia kemudian mengambil Alkitab dengan niat untuk membacanya dan meningkatkan bahasa Inggris-nya tetapi itu tidak pernah didapatnya.
Simon Scott mengatakan, dirinya menerima surat kaleng dari pencuri yang mengatakan: “Kamu tidak akan percaya menerima surat ini dan kamu pasti tidak akan percaya menerima Alkitab di tempatnya dengan singkat. "
Sebuah kotak besar berisi Alkitab bersampul kulit besar dengan jepitan kuningan kemudian tiba.
Hati Nurani Yang Bersalah
"Dia menemukan kursus ini sangat jauh di bawah standar, sangat jauh dari harapan, meskipun cukup mahal," kata Simon Scott mengatakan yang ditulis laki-laki yang mengambilnya.
"Beberapa pelajaran dibuat di gereja dan dia mengatakan melihat Alkitab itu hanya tergeletak di sana, dia merasa itu tidak terpakai.
"Dan karena semacam kompensasi sangat miskinnya metode pelajarannya, tentu saja juga mahal, dia memutuskan untuk mengambil Alkitab dan mencoba itu dan membacanya di rumah dan memperbaiki bahasa Inggris-nya dengan cara itu. Bahkan, dia mengatakan dalam surat itu, 'Aku tidak pernah mendapatnya dengan melakukan itu."
Pencuri itu mengatakan istrinya menjadi sangat marah ketika dia mengambil Alkitab itu. "Setiap kali saya menjamah Alkitab itu, saya merasa hati nurani ini bersalah melakukannya," tambahnya dalam surat itu.
"Saya tidak pernah berhasil memetik keberanian untuk datang dan menyerahkannya kembali secara pribadi. Tetapi sekarang aku sudah pensiun, aku pasti memutuskan melakukan hal yang benar."
Simon Scott mengatakan dia tidak berpikir buku itu bernilai besar. "Alkitab ini adalah jenis standar yang baik untuk keluarga di hari tua," katanya.
"Mereka membawanya keluar pada waktu makan dan membacakan kepada anak-anak, kita tidak melakukan hal semacam itu, dan jadi ada beberapa dari mereka tergeletak di gereja.
"Kami telah memperoleh kembali yang kami miliki," kata Simon Scott.
Editor : Sabar Subekti
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...