Al-Qaeda Ancam Serang Tunisia
TUNIS, SATUHARAPAN – Al-Qaeda telah memberikan peringatan kepada pemerintah Tunisia tentang kesiapan mereka untuk menyerang negara tersebut. Demikian pernyataan Mendagri Tunisia Lotfi ben Jeddou dalam sebuah konferensi pers, Rabu (28/8).
Pernyataan Ben Jeddou tersebut mengutip pengumuman sehari sebelumnya yang dikeluarkan Ansar al-Syariah - organisasi yang paling menonjol negara Muslim ultrakonservatif yang dikenal sebagai salafi dan saat ini telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Suriah.
Ben Jeddou memberikan beberapa bukti keterkaitan Ansar al-Syariah dengan Al-Qaeda, termasuk pengakuan rekaman pernyataan pemimpin kelompok tersebut, Seifallah Ben Hassine untuk berjanji setia kepada Al-Qaeda.
Ben Jeddou mengatakan, Ansar al-Syariah terlibat dalam pembunuhan dua politisi sayap kiri oposisi pada bulan Februari dan Juli lalu. “Pembunuhan tersebut telah menjerumuskan negara kami ke dalam krisis politik,” kata Ben Jeddou.
Ben Jeddou menambahkan, ada bukti keterlibatan 20 tokoh masyarakat berpandangan radikal yang di dalamnya termasuk mantan anggota rezim lama dan tokoh-tokoh oposisi lain dalam pembunuhan dua politisi sayap kiri tersebut.
Tunisia menggulingkan diktator sekuler pada Januari 2011 tetapi transisi menuju demokrasi telah terhambat oleh serangan teroris, pembunuhan politik, dan munculnya kelompok-kelompok salafi.
Pemerintah Tunisia sendiri yang saat ini didominasi Ennahda – yang merupakan partai Islam moderat – telah mengambil kebijakan keras terhadap kelompok-kelompok Salafi, termasuk Ansar al-Syariah.
Sikap keras Pemerintah Tunisia terhadap Ansar al-Syariah tersebut telah menyulut kemarahan Al-Qaeda sehingga mereka tidak segan membuat menyerang negara tersebut. (alarabiya.com)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...