Al-Qaeda Yaman Culik Enam Personel Keamanan
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok teroris Al-Qaeda cabang Yaman telah menculik enam personel keamanan pemerintah, kata seorang pejabat hari Kamis (17/6). Ini insiden pertama dalam beberapa tahun di negara di mana konflik bertahun-tahun telah menciptakan kekosongan keamanan.
Seorang pejabat keamanan dengan pemerintah yang diakui secara internasional, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa lima petugas telah ditangkap di Provinsi Shabwa di selatan selama misi pada hari Selasa (15/6).
"Mereka dibujuk oleh orang-orang yang mengaku sebagai anggota suku setempat dan membutuhkan bantuan," katanya kepada AFP. “Mereka jatuh ke dalam perangkap, dan ternyata orang-orang ini adalah anggota organisasi teroris.”
Pejabat itu mengatakan seorang perwira keenam diculik oleh gerilyawan pada hari Rabu (16/6) dan "dibawa ke lokasi yang tidak diketahui."
Kemunduran selama bertahun-tahun termasuk kampanye pesawat tak berawak Amerika Serikat selama dua dekade telah melemahkan Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang dulu sangat kuat.
Tetapi dengan pemerintah dan milisi Houthi fokus pada pertempuran mereka memperebutkan kota Marib di utara, ibu kota provinsi yang kaya minyak dengan nama yang sama, para militan mengambil kesempatan untuk beregenerasi.
Pertempuran di sekitar kota sejak Februari menciptakan kekosongan keamanan yang dieksploitasi oleh para jihadis, dan para pengamat telah memperingatkan.
Kota Marib adalah benteng utara terakhir pemerintah yang didukung oleh koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi.
Houthi menguasai bagian wilayah utara setelah konflik bertahun-tahun yang telah menjerumuskan Yaman ke dalam krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pada bulan Maret, seorang pejabat intelijen Yaman mengatakan kepada AFP bahwa pertempuran di Marib “bisa mengakhiri kampanye tekanan maksimum yang hampir memusnahkan” AQAP.
Kelompok ini juga memiliki rekam jejak berdarah di luar Yaman: menyerang surat kabarsatir Prancis “Charlie Hebdo” pada tahun 2015, menewaskan 12 orang dan menunjukkan kemampuannya untuk menyerang jauh dari wilayah mereka.
Amerika Serikat, yang menganggap AQAP sebagai cabang kelompok teror paling berbahaya, dan telah melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap para pejuangnya di Yaman setelah serangan 9/11. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...