Alasan Ahok Tak Keluarkan Surat Siaga Darurat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku punya alasan kuat untuk tidak mengeluarkan surat siaga darurat saat ini.
“Kondisi ini bukan kondisi siaga darurat. Ini hanya menekan saya supaya mengeluarkan kondisi siaga darurat,” kata pria yang akrab disapa Ahok ini pada Rabu (11/2) siang. Menurut Ahok, jika ia mengeluarkan surat siaga darurat, berarti semua dana cadangan boleh dikeluarkan. “Siapa yang akan tanggung jawab kalau terjadi korupsi Rp 3-4 triliun itu? Saya nggak mau tanggung jawab. Pak Presiden tahun lalu juga dipaksa-paksa tapi nggak mau keluarin itu surat. Jangan-jangan Istana Presiden terendam supaya kesannya siaga darurat,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sementara itu, menanggapi persoalan banjir di wilayah Grogol, Jakarta Barat, Ahok menjelaskan sejak lama pemerintah provinsi (Pemprov) meminta kepada pemerintah pusat untuk meninggikan muka jalan. “Tapi duitnya nggak cukup. Ya sudah kita pasang pompa saja supaya nggak banjir. Jakarta kalau tanpa pompa akan tenggelam. Untuk itu, tolong PLN bantu saya semua gardu jangan dipadamkan listriknya,” kata dia.
Sebelumnya, Ahok juga merencanakan pengadaan genset untuk gardu pompa. Namun menurutnya, proses pengadaan ini tak bisa cepat. Untuk itu Ahok meminta, khususnya untuk wilayah Waduk Pluit, pompa dinyalakan selama 24 jam.
“Dulu saya naif berpikir, ada dua PLTU jaraknya tidak sampai 2 km dari Waduk Pluit. PLTU Jawa-Bali. Masa Waduk Pluit nggak dapat listrik? Kita cadangannya PLTU lho. Nggak main-main,” ujar dia. Ahok juga secara khusus meminta PLN agar menarik satu aliran listrik khusus untuk Waduk Pluit agar jika terjadi pemadaman listrik, pompa waduk tetap menyala.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...