Projek MRT Masuki Tahap Pembuatan Kolom Stasiun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Projek pembangunan stasiun bawah tanah transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, telah memasuki tahap pekerjaan pembuatan kolom stasiun (kingpost).
"Pekerjaan kingpost merupakan lanjutan dari proses pekerjaan pembuatan dinding stasiun bawah tanah (D-Wall) yang kini sudah hampir selesai," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (11/2).
Menurut Dono Boestami, Kingpost merupakan struktur sementara yang diperlukan untuk menopang lapisan permukaan tanah pada saat dilakukan penggalian ruang stasiun bawah tanah dengan metode Top-Down Excavation.
"Kingpost akan berfungsi memikul beban vertikal sementara selama dilakukannya pekerjaan struktur kolom permanen," kata Dono.
Dia menuturkan, pengerjaan kingpost di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), dikerjakan secara paralel dengan penyelesaian pekerjaan D-Wall untuk Koridor Mechanical dan Electrical. Sedangkan, pekerjaan D-Wall untuk station box telah selesai dilakukan.
Sebelumnya, sambung dia, pekerjaan kingpost telah terlebih dahulu dilakukan pada area konstruksi MRT di sepanjang koridor stasiun bawah tanah (Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, dan Dukuh Atas) sejak pertengahan Januari 2015.
Namun, pekerjaan kingpost pada area tersebut tidak memberi dampak signifikan terhadap perubahan manajeman rekayasa lalu lintas di sepanjang wilayah tersebut.
"Akan tetapi, khusus pekerjaan kingpost pada Bundaran HI akan memberi perubahan cukup signifikan terhadap lalu lintas di sekitarnya. Penerapan manajemen rekayasa lalu lintas perlu dilakukan mengingat terbatasnya lahan kerja pada wilayah tersebut," kata Dono.
Dia mengungkapkan, penerapan manajemen rekayasa lalu lintas juga perlu dilakukan untuk meminimalisasi dampak bagi pengguna jalan dan masyarakat di sekitar.
Pekerjaan pembuatan dinding stasiun pada sisi timur (koridor Mechanical dan Electrical), dan pekerjaan kingpost (kolom stasiun) pada sisi selatan yang berlangsung di depan gedung Wisma Nusantara, hingga depan gedung Sinarmas itu dilakukan mulai 11 Februari hingga 20 April 2015.
Dia menambahkan, dibutuhkan area kerja yang mengakibatkan pengalihan jalur lalu lintas di Jalan MH Thamrin, khususnya dari depan Gedung Wisma Nusantara hingga depan Gedung Sinarmas. Namun, tidak ada pengurangan jumlah lajur, hanya terdapat pergeseran area kerja.(Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...