Alat Pendeteksi Tsunami di Raja Ampat Rusak Sejak 2017
WAISAI, SATUHARAPAN.COM - Alat pendeteksi tsunami yang dipasang oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat di Waisai Kabupaten Raja Ampat sudah rusak.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Raja Ampat Burhanudin Buatan di Waisai, Kamis (17/1) mengatakan, alat pendeteksi tsunami atau tsunami early warning system adalah bantuan hibah pemerintah Provinsi Papua Barat pada 2015.
Dia mengatakan, alat yang terkoneksi dengan sistem BMKG tersebut di pasang di pantai Waisai Torang Cinta ibu kota Kabupaten Raja Ampat sudah dua kali mengalami kerusakan.
Kerusakan pertama, kata dia, terjadi pada pada akhir 2016 yang kemudian diperbaiki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat. Kemudian rusak kembali pada 2017 hingga saat ini.
Menurut dia, penyebab kerusakan alat pendeteksi tsunami tersebut karena listrik di Waisai yang belum stabil waktu itu sehingga komponen alat tersebut terbakar.
Sudah dua tahun alat tersebut dibiarkan begitu saja karena anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah terbatas guna memperbaiki pendeteksi tsunami tersebut.
Provinsi Papua Barat salah satu daerah di Indonesia rawan gempa bumi sehingga sangat disayangkan alat tersebut dibiarkan rusak begitu saja tidak dilakukan perbaikan.
"Kami berharap pemerintah Provinsi Papua Barat maupun pemerintah pusat menurunkan anggaran untuk memperbaiki alat tersebut sehingga dapat berfungsi kembali mengantisipasi terjadinya tsunami mengurangi resiko bencana tersebut," ujarnya. (Antaranews Papua Barat)
Editor : Melki Pangaribuan
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...