Alexei Navalny Kesulitan Bicara dan Berat Badan Turun
Navalny adalah oposisi utama Rusia yang menentang Presiden Vladimir Putin.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kritikus Kremlin yang mogok makan, Alexei Navalny, mengalami kesulitan berbicara dan kehilangan lebih banyak berat badan, kata istrinya dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa (13/4), setelah mengunjunginya di penjara.
Navalny, 44 tahun, penentang utama Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan mogok makan pada akhir Maret lalu sebagai protes sebagai penolakan otoritas penjara untuk memperlakukannya dengan benar pada masalah kesehatan nyeri punggung dan kaki yang akut.
Dalam postingan Instagram, Yulia Navalnaya memaparkan kondisinya setelah berbicara dengannya melalui telepon melalui jendela kaca.
“Dia masih ceria dan ceria seperti biasanya. Dia berbicara dengan susah payah, dan dari waktu ke waktu dia menutup telepon dan bersandar di meja untuk istirahat. Dia telah kehilangan banyak berat badan... dan beratnya 76 kilogram pada 190 (Cm- tinggi badan). ”
Itu berarti berat Navalny telah turun 16 kilogram sejak dia tiba di fasilitas penjara 100 kilometer (62 mil) timur Moskow bulan lalu.
"Mereka masih tidak mengizinkan dokter memeriksanya... Saya belum pernah melihat kulit seketat di sekitar tengkorak seseorang, tapi saya tahu dia tidak akan menyerah," tambahnya.
Navalny, yang menurut pihak Barat telah salah dipenjara dan harus dibebaskan, kembali ke Rusia pada bulan Januari setelah pulih dari apa yang dikatakan dokter Jerman sebagai keracunan zat saraf.
Dia dipenjara pada bulan Februari selama dua setengah tahun karena pelanggaran pembebasan bersyarat yang disebutnya bermotif politik. Rusia mengatakan belum melihat bukti bahwa dia diracun.
Staf di penjara Rusia mengatakan mereka telah menawarkan perawatan yang tepat kepada Navalny, tetapi dia menolaknya. Navalny dipindahkan ke klinik penjara awal bulan ini setelah mengeluh demam tinggi dan batuk parah.
Layanan penjara Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa panel dokter menilai kesehatan Navalny memuaskan dan dia dipindahkan dari klinik kembali ke bagian utama penjara pada 9 April, kata kantor berita RIA mengutipnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...