Alhamdulillah, Mereka Menjaga Kami
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Gejolak Mesir, pasca digulingkannya Presiden Mohammed Morsi oleh militer, tampak mulai mereda. Memang benar, penyelesaian menyeluruh yang dapat diterima oleh semua pihak masih belum disepakati.
Namun serangkaian usaha untuk menata kembali negeri itu, termasuk menyusun konstitusi baru yang lebih inklusif guna mengganti konstitusi 2012 hasil kelompok Islamis mendapat sambutan hangat. Tentu saja perkembangan ini melegakan banyak pihak, mengingat negara itu dikhawatirkan akan terjebak dalam kekerasan sektarian, setelah puluhan gereja dan lembaga-lembaga Kristen dijadikan sasaran kerusuhan.
Di tengah ancaman kekerasan sektarian itu, rakyat Mesir justru bangkit dan memperlihatkan solidaritas lintas-agama yang kuat. Baik kalangan Kristen maupun Muslim saling bergandengan tangan dan saling melindungi. Ada banyak kisah inspiratif mengenai usaha mereka itu, salah satunya dikisahkan Sr. Darlene DeMong, anggota Kongregasi Notre Dame de Sion. Sejak 1978, suster dari Kanada itu sudah berkarya di Mesir.
Jum’at (16/08) lalu, ia berada di Berba, desa di sebelah Selatan Kairo, saat mendengar kabar bahwa gereja dan komunitas Katolik di sana akan menjadi sasaran kerusuhan. Bersama beberapa pengurus, Sr. Darlene bertindak cepat menghubungi sahabat dan tetangga Muslim mereka di wilayah itu.
“Mereka menjawab, ‘Jangan khawatir, kami akan melindungi gereja Anda’, dan itulah yang terjadi,” kata Sr. Darlene pada Catholic News Service baru-baru ini (22/08). Beberapa lelaki dari desa itu datang ke gereja, sementara Sr. Darlene dan dua suster lain meninggalkan tempat susteran utnuk tinggal bersama umat.
Hari itu berjalan tanpa kerusuhan yang dikhawatirkan. Namun beberapa lelaki tetap berdiri di depan gereja Katolik dan kompleks susteran, maupun fasilitas lain milik umat Kristen di wilayah Berba. “Tak ada keributan hari itu dan kami kembali pkl. 6 sore. Namun mereka tetap berdiri di depan dan menjaga gereja serta fasilitas lain sepanjang malam,” kata Sr. Darlene. “Dan kami tidak menghadapi masalah apa-apa. Alhamdulillah.”
Pada hari Minggu (18/08), saat misa berlangsung, sang pastur dalam khotbahnya sengaja mengucapkan terima kasih kepada kaum Muslim di wilayah itu karena sudah menjaga tetangga Kristen mereka. “Ia berterimakasih pada mereka, dan mereka dapat mendengarnya lewat pengeras suara,” kata Sr. Darlene.
Umat Kristen mencakup sekitar 10 – 15 persen dari 82 juta penduduk Mesir. Kebanyakan dari Kristen Ortodoks Koptik. Sedang umat Katolik sekitar 200.000 – 300.000 orang, sebagian besar dari ritus Koptik Timur.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...