Ali Khamenei Akhirnya Setuju Perjanjian Nukilr Iran
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, akhirnya untuk pertama kalinya menyatakan dukungan dan persetujuan atas pernjanjian Nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia yang ditandatangani Juli lalu.
Kantor berita negara Iran melaporkan dukungan itu pada hari Rabu (21/10) namun mengatakan, dukungan tersebut disertai peringatan bahwa Teheran menginginkan semua sanksi ekonomi harus dicabut. Jika tidak, Iran akan angkat kaki dari kesepakatan.
New York Times melaporkan bahwa dukungan dari Ayatollah Ali Khamenei adalah langkah terakhir dalam proses persetujuan yang melibatkan Dewan Tertinggi Keamanan Nasional, Parlemen Iran dan Dewan Pengawal. Iran sekarang dapat mulai melaksanakan langkah-langkah yang diuraikan dalam perjanjian, termasuk pembongkaran ribuan sentrifugal yang digunakan untuk pengayaan dan perampingan pabrik air berat sehingga tidak bisa lagi menghasilkan plutonium.
Persetujuan Ali Khamenei juga disertai surat yang ditujukan kepada Presiden Hassan Rouhani yang di dalamnya disampaikan juga tuduhan terhadap AS, musuh lama Iran, dan menunjukkan beberapa kelemahan dalam kesepakatan itu.
Khamenei antara lain menyerukan pengawasan yang ketat terhadap penerapan perjanjian. Ia juga mengatakan , kesepakatan tersebut mengandung beberapa ambiguitas dan kelemahan struktural. Dia menambahkan bahwa tanpa pengawasan secara seksama, kesepakatan itu akan mengakibatkan "kerusakan besar, untuk sekarang dan masa depan, " Iran.
Pemimpin tertinggi juga mengatakan bahwa Iran sedang mencari jaminan tambahan agar sanksi ekonomi internasional dicabut. Dia menuntut agar ada jaminan dari Presiden Obama dan Uni Eropa secara tertulis yang menyatakan bahwa "sanksi ekonomi dan keuangan " terhadap Iran harus benar-benar dicabut setelah Teheran memenuhi kewajibannya..
"Dalam laporan yang dibuat Uni Eropa dan presiden Amerika, harus disebutkan secara jelas bahwa sanksi tersebut benar-benar dibatalkan," tulis Ayatollah Khamenei. Jika sanksi dipertahankan, kata dia, kesepakatan itu akan batal.
Ayatollah Khamenei telah mengeluarkan serangkaian peringatan ke Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir, mengatakan kepada Rouhani bahwa Washington tidak bisa dipercaya.
Rouhani telah beberapa kali mengisyaratkan perlunya memulai hubungan dari awal baru antara kedua negara, tapi Ayatollah Khamenei mengatakan hal itu tidak mungkin.
Pada hari Rabu, pemimpin tertinggi mengatakan bahwa ia telah menerima dua surat dari Obama yang mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak ingin membatalkan sistem politik Iran, yang dipimpin oleh ulama Muslim Syiah.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...