Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aliansi Tolak Hukuman Mati berunjuk rasa menuntut kepada kepada Presiden Joko Widodo untuk menghapus hukuman pidana mati di Indonesia yang digelar di seberang Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari Selasa (26/7).
“Kami meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menolak hukuman mati, dan menghapus hukuman mati di Indonesia karena bertentangan dengan prinsip penghormatan pada martabat bangsa,” kata salah peserta aksi dalam orasinya.
Dalam aksinya, salah satu lembaga yang fokus terhadap buruh migran yaitu Migrant Care dan beberapa organisasi buruh lainnya menggelar orasi dengan membentangkan atribut spanduk dan poster sebagai bentuk protes terhadap hukuman mati.
Selain itu, puluhan peserta aksi juga mendesak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan grasi kepada salah satu terpidana mati yaitu Merri Utami (MU), yang merupakan seorang buruh migran perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia dan dijebak oleh sindikat narkoba.
MU pada tahun 2001 divonis hukuman mati atas tuduhan menyeludupkan narkoba yang terpaksa bekerja sebagai buruh migran untuk menghidupi keluarga dan anaknya. Saat ini MU telah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan untuk menghadapi eksekusi mati yang sampai saat ini waktunya masih menunggu keputusan dari Kejaksaan Agung.
Aliansi Tolak Hukuman Mati menyerukan kepada Presiden Joko Widodo dan Kejaksaan Agung untuk meninjau kembali proses eksekusi pidana mati yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Presiden Jokowi diminta untuk mencari terobosan bagi upaya penegakan hukum yang tidak menciderai penghormatan dan perlindungan serta pemenuhan hak asasi manusia (HAM), termasuk dalam bentu penerapan hukuman pidana mati.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...