Alkitab Digital LAI adalah Kemurahan Tuhan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pendeta Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gunung Sahari, Pdt.Imanuel Kristo mengemukakan keberhasilan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang mengenalkan Alkitab Digital LAI kepada umat Kristiani merupakan wujud kemurahan Tuhan kepada manusia yang diturunkan lewat LAI.
"Hari ini kita bersyukur kepada Lembaga Alkitab Indonesia yang atas kemurahan Tuhan maka LAI meluncurkan media layanan baru sebagai sarana untuk mewartakan Firman Tuhan, yakni Alkitab digital,” kata Imanuel Kristo saat menyampaikan renungan pada "Pengenalan Alkitab Digital LAI dan peresmian Komunitas Satu Dalam Kasih", hari Jumat (9/12) di Gedung Pusat Alkitab LAI, Lantai 10, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Imanuel mengibaratkan Alkitab dalam format digital layaknya seorang pemeluk Kristiani yang ingin melakukan ziarah ke Yerusalem, namun tidak perlu melakukan hal tersebut, karena dengan Alkitab versi digital Firman Tuhan maka pemeluk Kristiani tinggal menekan ujung telunjuk di perangkat digital dan langsung dekat dengan Tuhan. "Saat kita klik handphone kita, Firman Tuhan kita dapatkan," kata dia.
Imanuel melandasi renungannya dari 2 Timotius 3:14-16 dan 2 Korintus 4:1-7 yang mengisahkan tentang pelayanan Timotius dalam mengenalkan Jemaat Allah sebagai penopang kebenaran, dan pelayanan Paulus di Korintus dalam mengenalkan Firman Tuhan dan Yesus Kristus.
Imanuel Kristo mengingatkan LAI atas keberhasilan tersebut jangan menjadi pihak yang jumawa dan mudah berbangga diri.
"Setiap pencapaian kebehasilan patut dirayakan dan prestasi yang baik perlu disyukuri namun di atas itu kita perlu berhati-hati supaya tidak tergoda menjadi pribadi-pribadi yang narsis ketika mensyukurinya," kata dia.
Dia menjelaskan 'pribadi yang narsis' yakni ketika merayakan pencapaian atas keberhasilan, dan LAI menjadi sangat bangga dengan apa yang telah diraih sehingga orang lain memberi fokus berlebih kepada LAI.
Dia menambahkan keberhasilan dan ungkapan syukur yang pertama-tama harus dilakukan dan dikerjakan adalah bukan sekadar untuk LAI, dan gereja, namun bagi Tuhan.
"Dalam setiap kerja dan pelayanan LAI harus selalu ingat bahwa bukan Alkitab saja yang diwartakan tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan," kata dia.
Menurut Imanuel Kristo, Tuhan mampu menghadirkan Firman-Nya bagi dunia tanpa bentuk buku secara fisik atau digital seperti yang dilakukan LAI, karena Firman Tuhan yang sesungguhnya bermakna lebih luas dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kita bersyukur untuk Alkitab dalam bentuk digital yang Tuhan percayakan sehingga Alkitab semakin mungkin dinikmati banyak orang,” kata dia.
“Kita bersyukur untuk kemudahan teknologi yang memungkinkan orang membuka Alkitab di mana saja,” kata dia.
Alkitab Digital
Menurut situs resmi LAI, alkitab.or.id, Alkitab Digital LAI yang akan diluncurkan pada tahun 2017 merupakan pengembangan dari Alkitab Digital Plus yang sebelumnya telah diluncurkan LAI pada tahun 2014.
Alkitab tersebut dilengkapi dengan fitur audio, video, gambar, catatan, ayat paralel, artikel, catatan kaki, yang semuanya dikemas hanya dalam satu genggaman, menjadikan aktifitas membaca dan menggali Alkitab semakin mengasyikan.
Alkitab tersebut dilengkapi konten Alkitab dalam Bahasa Indonesia, Inggris maupun daerah seperti bahasa Bali, Toraja, Karo, dan banyak lagi bahasa daerah lainnya.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...