Alkitab Tertua di Dunia Akhirnya akan Dipamerkan
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Alkitab tertua di dunia yang masih dalam kondisi baik akhirnya akan dipamerkan di British Museum, London, Inggris pada bulan Oktober nanti. Selama ini alkitab itu hanya disimpan di perpustakaan Inggris, British Library dan Oktober nanti untuk kedua kalinya sejak tahun 1933 dikeluarkan dari tempat penyimpanannya.
Alkitab itu biasa disebut sebagai Codex Sinaiticus dibuat pada abad keempat dan akan dipamerkan di British Museum bersama benda-benda sejarah lain yang mengeksplorasi 1.200 tahun Kekristenan, agama Yahudi dan Islam di Mesir setelah era Firaun.
Codex Sinaiticus berisi salinan lengkap pertama dari Perjanjian Baru dan dianggap sebagai salah satu artefak yang paling berharga di dunia.
"Sejak tiba di tahun 1930-an, alkitab itu kemudian menjadi harta terbesar dalam koleksi," kata Scot McKendrick, kepala naskah barat di perpustakaan Inggris, British Library seperti dikutip christiantoday, Kamis (27/8)
"Hal ini cukup fenomenal karena mereka bersedia meminjamkannya kepada kami," kata Elisabeth O'Connell, asisten penjaga di departemen Mesir kuno dan Sudan, British Museum. "Kami benar-benar senang."
Codex itu dibeli Inggris pada tahun 1933 dari pemerintah Soviet, Josef Stalin yang putus asa mencari dana untuk program kedua dari rencana lima tahunnya (program pengembangan industri Soviet).
Alkitab kuno ini pertama kali dibawa keluar gedung British Library ketika dipindahkan ke sebuah gua yang dibangun khusus di Aberystwyth untuk diamankan selama perang dunia kedua.
Pameran besar Oktober 2015 nanti akan menampilkan perkembangan agama di Mesir dari masyarakat penyembah Firaun, menjadi mayoritas Kristen dan kemudian menjadi mayoritas Muslim.
Naskah kuno ini akan dipajang bersebelahan dengan dua teks lain tentang berdirinya agama Yahudi dan Islam.
Codex Sinaiticus adalah Alkitab yang ditulis tangan oleh empat penulis Yunani di atas kulit hewan, yang dikenal sebagai vellum. Alkitab ini ditulis di Yunani pada pertengahan abad keempat sekitar masa pemerintahan kaisar Romawi Konstantinus Agung yang memeluk agama Kristen.
Codex Sinaiticus ini hanya tinggal 800 halaman dari aslinya sekitar 1.400 halaman. Surat Perjanjian Baru masih utuh tetapi salinan Perjanjian Lamanya hanya tinggal setengah bagian.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...