Alun-alun Demokrasi, Fasilitas Unjuk Rasa di Gedung DPR
JAKARTA, SATUHARAPAN. COM – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah meresmikan rencana pembangunan Alun-alun Demokrasi, pada Kamis (21/5). Alun-alun ini akan dibangun di sisi kiri Kompleks Parlemen Senayan, yang saat ini dijadikan sebagai Taman Rusa, lapangan futsal, dan tempat parkir kendaraan.
Saat peresmian, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan tujuan pembangunan Alun-alun Demokrasi adalah untuk mengorganisir partisipasi rakyat dalam menyampaikan berbagai aspirasinya.
“Ini untuk mengembalikan khazanah bangsa yang hilang untuk melahirkan DPR RI yang modern. Jadi, ini bukan fasilitas DPR, tapi fasilitas rakyat sebagai ruang terbuka. Nantinya kalau ada yang mau demo tidak perlu tutup jalan tol, tapi bisa masuk ke alun-alun ini," kata Fahri, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/5).
Menurut politisi PKS itu, jika mahasiswa atau elemen masyarakat demonstrasi (unjuk rasa) di dalam Kompleks DPR RI, maka aspirasi yang disampaikan dapat didengar langsung para Wakil Rakyat, sehingga akan lebih dekat dan mudah untuk direspon.
Selain itu, keberadaan Alun-alun Demokrasi juga tidak mengganggu ketertiban dan lalu lintas, seperti yang sering terjadi ketika ada aktivitas demonstrasi di depan Gedung Parlemen Senayan.
“Bung Karno sudah mendesain Gedung DPR RI ini sebagai tempat berkumpulnya pemimpin negara-negara di dunia karena menguatnya dominasi Barat Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika 19 Mei 1965 silam itu. Seperti lahirnya Konferensi Asia Afrika (KAA). Karena itu, Gedung DPR RI direvitalisasi sebagai gedung parlemen modern dan di antaranya dibangun alun-alun demokrasi ini,” kata Fahri. (dpr.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...