AMARI Jogja Siap Gelar Konser Mozaik
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bertempat di Auditorium Lembaga Indonesia Perancis (IFI-LIP) Jl. Sagan No. 3 Yogyakarta, Jumat (11/3) Ansambel Musik Anak dan Remaja Indonesia (AMARI) Jogja akan mengelar konser Mozaik.
Konser Mozaik yang akan menampilkan karya-karya musik dalam berbagai format tersebut mencoba memberikan gambaran bagaimana menyusun potongan/kepingan dalam ukuran dan warna yang berbeda dalam penciptaan sebuah karya dalam sebuah konser yang terdiri dari beberapa penampilan solo biola, solo piano, duet piano, duet vokal, trio vokal, ansambel biola, dan ansambel gesek. Pada konser Mozaik, Amari Jogja akan menampilkan anggota barunya yang masuk tahun 2016.
Dalam keterangan pada Satuharapan.com Minggu (6/3) Fafan Isfandiar, music director konser Mozaik menjelaskan konser Mozaik adalah bentuk presentasi sekaligus tanggung jawab kepada masyarakat luas terhadap proses berlatih selama ini sehingga tidak hanya terhenti pada hiburan semata, namun ada nilai edukasi bagi murid Amari dan masyarakat luas: memupuk rasa percaya diri, melatih kedisiplinan, bekerjasama dalam sebuah teamwork, sekaligus berbagi.
Lebih lanjut Fafan menjelaskan bahwa konser Mozaik dihelat dalam dua sesi. Pada sesi sore hari, selain menampilkan repertoar musik diselingi dengan sesi interaktif yang melibatkan penonton dengan menghadirkan musisi french horn Satya Utama diikuti penampilan tambahan dari ansambel biola SD Islam al-Azhar 31 Yogyakarta, sementara pada sesi malam akan menampilkan 13-14 karya.
Amari Jogja, musik sebagai sarana edukasi dan berbagi
Amari Jogja berdiri pada 6 April 2005 lewat tangan Agus Rusli seorang pakar musik pendidikan dan musik anak yang pernah mengasuh program Bina Musika di TVRI Jakarta pada tahun 1970-an. Berangkat dari kepedulian terhadap kondisi kurangnya lagu anak-anak serta wadah bermain musik bagi mereka, Agus Rusli menggalang prakarsa untuk menggunakan musik sebagai sarana dan media edukasi. Diantaranya beberapa dosen jurusan musik ISI Yogyakarta, guru SMM Yogyakarta, serta fasilitasi Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Pada 24 Juli 2005 Amari Jogja diresmikan melalui konser perdana di Gedung Societet TBY.
Amari Jogja memberikan wadah bagi anak-remaja bermain musik dalam format orkestrasi. Selain memperoleh pengalaman musik secara langsung dan utuh meliputi elemen melodi, ritme, harmoni, dan warna suara, format orkestra sekaligus melatih perkembangan psiko-sosial anak untuk bekerjasa dalam sebuah tim. Terlebih memupuk kepercayaan diri, disiplin, tenggang rasa, serta tanggungjawab.
Pendidikan bagi anak-remaja adalah tentang sebuah proses yang terus berjalan, dimana proses yang dilalui serta hasil akhir sebagai indikator pencapaian sama pentingnya. Dan musik bisa menjadi salah satu medianya, karena sesungguhnya dunia anak adalah dunia bermain bersama, bergembira bersama, dan berbagi bersama.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...